Pandemi Covid-19 Percepat Terjadinya Transformasi Bisnis

Kebangkitan ekonomi saat Covid-19 menuntut perubahan perilaku dan pemanfaatn teknologi.

213
Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma

Denpasar (bisnisbali.com) –Kebangkitan ekonomi saat Covid-19 menuntut perubahan perilaku dan pemanfaatn teknologi. Pelaku usaha, UMKM maupun masyarakat kini dituntut harus mampu dan segera mengikuti perkembangan tren pasar. Mereka yang tidak mampu untuk beradaptasi dengan kondisi pasar akan tertinggal jauh, khususnya dari sisi penjualan, pemasaran dan omzet.

“Pandemi Covid-19 ini mempercepat terjadinya transformasi bisnis yang menuntut semuanya mengarah ke digital. Bila pelaku usaha masih tetap konvensional, tentu akan kalah jauh bagi mereka yang sudah menerapkan bisnis dengan digitalisasi,” kata pemerhati ekonomi, Kusumayani, M.M. di Denpasar, Selasa (13/7) kemarin.

Ia mengatakan ekonomi itu sebenarnya bergerak terus. Satu sisi masyarakat berharap ada perubahan ekonomi. Agar bisa mengikuti pergerakan ekonomi, tentu dituntut adanya perubahan di masyarakat juga. Saat pandemi inilah contohnya, bagaimana bisnis bertransformasi snagat cepat. Misal, bisnis makanan dan minuman atau lainnya kini mengarah ke digitalisasi menjadi daring atau online. Pasar tradisional di Denpasar pun saat ini sudah ada menerapkan pemesanan dan pengantaran barang secara online atau via telepon. Transaksi pembayaran pun kini juga beradaptasi dengan nirsentuh atau transaksi nontunai untuk menekan kontak langsung dan penyebaran Covid-19 lewat uang tunai. Pembayaran kini familiar dengan barcode QRIS. “Bila transformasi bisnis ini tidak diikuti maka ekonomi akan mati,” ucapnya.

Sementara itu Direktur International Studies Center of Economic and Law Studies (Celios), Zulfikar Rakhmat saat dihubungi mengatakan pandemi Covid-19 dari sisi ekonomi memang membuat kontraksi, tetapi positifnya mengajarkan kepada semua pihak untuk bertransformasi bagaimana beraktivitas secara digital. Digitalisasi pun tidak hanya ke sektor usaha namun juga ke sistem kerja, pendidikan dan sejumlah aktivitas bisnis dengan menggunakan daring.

Dari sisi perbankan, Dirut Bank BPD Bali, Nyoman Sudharma sependapat. Menurutnya kalangan perbankan tetap komitmen untuk meningkatkan inovasi digitalisasi dalam upaya mendukung pengembangan layanan transaksi. Sekaligus dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Pengembangan produk digital merupakan salah satu hal yang akan terus dikedepankan di era saat ini. Ini sebagai agen pembangunan di daerah dengan terus berusaha memajukan perekonomian daerah Bali. Ini juga selaras dengan pemulihan ekonomi nasional, Bali pada khususnya. Untuk mewujudkan hal itu, banyak hal yang perlu dilakukan khususnya dengan inovasi digitalisasi baik dalam sistem pembayaran ataupun di setiap layanan perbankan yang miliki saat ini.

Digitalisasi yang telah diterapkan mulai proses bisnis pada pemerintah daerah melalui e-bansos, e-ticketing, e-retribusi, pembayaran pajak daerah online dan pembayaran samsat dengan virtual account, digitalisasi proses bisnis pada rumah sakit melalui pembayaran tagihan rumah sakit secara online sampai pada digitalisasi proses bisnis lainnya seperti mobile banking, internet banking, QRIS, e-link LPD, e-link BPR, pembukaan rekening secara online melalui online on boarding dan uang elektronik Bank BPD Bali. *dik