Investor Bali Jadikan Pasar Modal Sebagai Mata Pencaharian Baru

Pelaksanaan PPKM darurat untuk menekan laju Covid-19 dan varian baru delta secara tidak langsung berimbas kepada terbatasnya aktivitas investor pasar modal Bali.

223
Tjokorda Agung Nata Arimbawa

Denpasar (bisnisbali.com) –Pelaksanaan PPKM darurat untuk menekan laju Covid-19 dan varian baru delta secara tidak langsung berimbas kepada terbatasnya aktivitas investor pasar modal Bali. Kendati demikian selama pandemi Covid-19 ini, investor Bali mengalami kenaikan dan ada juga mengunakan pasar modal sebagai mata pencaharian yang baru (trader).

“Pelaksanaa PPKM tentunya berdampak pada sektor industri pasar modal dan emiten/perusahaanya (terutama sektor retail),” kata Remaiser Kemitraan RHB Sekuritas, Tjokorda Agung Nata Arimbawa di Renon, Selasa (13/7) .

Diakui di tengah pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada perekonomian membuat masyarakat mencari alternatif pendapatan baru dengan melirik investasi di pasar modal. Kondisi ini secara tidak langsung menggairahkan kinerja pasar modal dan munculnya investor baru.

Menurutnya berdampaknya sektor sekuritas tentunya terlihat dari jumlah transaksi harian yang mengalami penurunan dikarenakan aksi wait and see kebijakan nasional dan pengetatan PPKM darurat. Hal ini juga menimbulkan proyeksi pelemahan di sektor ekonomi secara keseluruhan yang sebelumnya diprediksi tumbuh 4-5 persen pada tahun 2021, kini estimasi menjadi 3,8 persen.

“Bisa dikatakan di bursa ada gejolakan transaksi juga saat PPKM darurat, rata-rat Rp 6-8 triliun per hari tergantung kebijakan pemerintah juga,” ujarnya.

Sementara peluang pergerakan harga saham, kata Tjok Agung Nata, untuk saham yang potensial memang ada sedikit pergeseran ke sektor teknologi seperti bank digital, GoTo dan bukalapak. “Namun itu tidak signifikan,” imbuhnya.

Sementara di sisi lain, broker asing masih mengakumulasi saham BBRI dan BBNI yang akan melaksanakan right issue jumbo, yang seharusnya berpotensi positif. Ia pun mengingatkan kepada investor Bali untuk saat ini, khususnya di tengah PPKM darurat, para investor jangan terlalu kawatir. Bagi investor yang memiliki tujuan jangka pendek diharapkan mengunakan risk profil yang tepat dan jangan asal borong saham. Sedangkan bagi investor jangka panjang, bisa lebih santai dan bisa manfaatkan penurunan untuk membeli lebih murah lagi, namun perlu diingat pembelian atau (avg down) perlu dilakukan  dengan hati-hati. *dik