Gianyar (bisnisbali.com) –Tahapan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Gianyar masih tetap berjalan di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Semua jalur yang diikuti peserta PPDB SMPN di Gianyar berjalan efektif.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar Wayan Sadra mengatakan, minggu pertama pelaksanaan PPKM Darurat berbarengan dengan tahapan pendaftaran ulang peserta PPDB SMPN. Pelaksanaan tahapan PPDB sudah sesuai dengan juknis tahun sebelumnya. “Berdasarkan evaluasi, PPDB tahun ajaran 2021-2022 sudah mengacu pada juknis tahun ajaran 2020-2021,” ucapnya, Kamis (8/7) kemarin.
Pendaftaran PPDB SMPN Kabupaten Gianyar antara lain melalui jalur zonasi, jalur prestasi dan jalur afirmasi. Pendaftaran pada semua jalur PPDB berjalan secara efektif. Pelaksanaan PPDB sudah mematuhi protokol kesehatan. Sistem pendaftaran secara online antara lain melalui google form.  Pelaksanaan PPDB masing-masing SMPN di Gianyar sudah dilakukan secara daring. “Ini sesuai dengan tujuan awal agar tidak terjadi kerumunan, ” tegasnya.
PPDB SMPN di Gianyar tahun ajaran 2021-2022 sebelumnya diusulkan 160 rombel (kelas). Sementara SMPN yang melaksanakan PPDB sebanyak 25 sekolah tersebar di tujuh kecamatan. Setiap rombel menampung 36 siswa.
Disdik Gianyar masih tetap mengacu pada skema awal.  Kalau diperhitungkan 160 rombel (kapasitas 36 siswa), SMPN di Gianyar akan mampu menampung 5.760 siswa (lulusan SD). Sementara sisanya 2.193 siswa. Terkait sisa siswa SD yang belum tertampung, Disdik akan melakukan penambahan kapasitas rombel SMPN dari kapasitas 36 siswa menjadi 40 siswa per rombel. ‘’ Disdik memastikan dengan penambahan kapasitas siswa per rombel dan dikolaborasi dengan SMP swasta, dipastikan semua lulusan SD tertampung di SMP di Gianyar, ” jelasnya.
Saat ini sedang dilaksanakan proses daftar ulang peserta PPDB yang telah diterima di SMPN masing-masing kecamatan di Gianyar. Permasalahan muncul, ada peserta PPDB yang belum mendaftar ulang atau salah proses pemasukan data. “Ini masih dilakukan penyesuaian di masing-masing sekolah. Tidak tertutup kemungkinan SMPN melakukan penambahan rombel atau tetap sesuai skema rombel awal,” ucap Sadra. *kup