Denpasar (bisnisbali.com) –BPS Bali mencatat nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri di Mei 2021 berada di bawah capaian nilai impor bulan yang sama pada tahun lalu dan 2019. Nilai impor Mei 2021 tercatat 2.408.285 dolar AS, turun sedalam 24,81 persen jika dibandingkan catatan April 2021 (m-t-m) yang tercatat sebesar 3.203.068 dolar AS. “Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2020 (yoy), nilai impor Bali tercatat turun sedalam 3,34 persen,” kata Kepala BPS Bali Hanif Yahya.
Menurutnya dari sepuluh negara utama asal impor pada Mei 2021,secara month to month, nilai impor dari delapan negara tercatat turun, dengan penurunan paling dalam tercatat pada nilai impor yang berasal dari Taiwan sedalam71,72 persen, yang didominasi turunnya impor berbagai produk kimia.
Secara year on year, dari 10 negara utama asal impor, lima negara asal impor mengalami penurunan, dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Hongkong, sedalam 93,01 persen yang didominasi oleh turunnya impor produk mesin dan peralatan listrik. “Dari sisi nilai impor, komoditas mesin dan perlengkapan mekanik tercatat sebagai komoditas impor dengan nilai terbesar pada Mei 2021 dengan share 18,98 persen dari total impor Bali,” paparnya.
Dari sepuluh komoditas utama impor, delapan di antaranya tercatat mengalami penurunan dengan penurunan terdalam tercatat pada impor komoditas berbagai barang logam dasar yakni sedalam 51,65 persen yang utamanya berasal dari Tiongkok.
Sedangkan peningkatan hingga ribuan persen tercatat pada impor benda-benda dari besi dan baja yang utamanya berasal dari Amerika Serikat. “Jika dibandingkan dengan catatan pada Mei 2020 (y-o-y), dari sepuluh komoditas utama impor, empat komoditas tercatat menurun dengan penurunan terdalam tercatat pada impor produk perangkat optic sedalam 66,24 persen yang utamanya menurun dari Taiwan,” paparnya.
Sementara itu, nilai impor barang kumulatif Bali dari luar negeri periode Januari –Mei 2021tercatat sebesar 19.344.008 dolar AS, atau turun sedalam 65,71 persen dibandingkan Januari –Mei 2020 yang tercatat 56.416.016 dolar AS. ”Tiongkok menjadi negara asal impor dengan nilai terbesar yang tercatat memiliki share 32,40 persen dari total nilai impor kumulatif,” ungkapnya.
Impor dari Hongkong tercatat sebagai negara asal impor dengan penurunan terdalam (-98,06 persen). Sedangkan berdasarkan pelabuhan bongkar, impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada Mei 2021 didominasi oleh pelabuhan di Pulau Dewata yaitu sebesar 81,08 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi pada April 2021(m-t-m), terjadi penurunan porsi bongkar barang impor pada pelabuhan di Bali, yang ketika itu tercatat sebesar 92,84 persen. Sementara itu, porsi impor barang melalui pelabuhan di DKI Jakarta tercatat mengalami peningkatan dari 7,16 persen pada April 2021 menjadi sebesar 18,92 persen pada Mei 2021. *dik
