Sabtu, November 23, 2024
BerandaBaliDenpasar dan Singaraja Alami Deflasi

Denpasar dan Singaraja Alami Deflasi

Memasuki bulan keenam belas pandemi Covid-19,   perkembangan harga berbagai komoditas (barang dan  jasa) konsumsi di Kota Denpasar dan Singaraja secara umum  menunjukkan adanya penurunan.

Denpasar (bisnisbali.com) –Memasuki bulan keenam belas pandemi Covid-19,   perkembangan harga berbagai komoditas (barang dan  jasa) konsumsi di Kota Denpasar dan Singaraja secara umum  menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan  hasil pemantauan perkembangan harga barang dan jasa  sepanjang Juni 2021di Kota Denpasar dan Singaraja tercatat deflasi.

Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar, Kamis (1/7) kemarin menyampaikan Denpasar mengalami deflasi  sedalam 0,36 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,16 (2018=100) pada Mei 2021 menjadi 104,78 pada Juni2021. Sementara  itu, tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2021 terhadap Desember 2020) tercatat setinggi 0,54 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) tercatat setinggi 0,36 persen.

“Komoditas yang tercatat memberikan andil atau  sumbangan deflasi pada Juni 2021 antara lain, daging  ayam ras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, mangga, semangka, pisang, baju kaos berkerah pria, jeruk, dan tomat,” katanya.

Dari sebelas kelompok pengeluaran, tiga kelompok   pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sedalam 2,27 persen. Selanjutnya kelompok VIII yaitu rekreasi, olahraga dan  budaya sedalam 0,77 persen. Begitu pula kelompok  II  (pakaian dan alas kaki) sedalam 0,53 persen.

Sementara itu, empat kelompok pengeluaran tercatat  mengalami inflasi yaitu kelompok IV yaitu perlengkapan,  peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga setinggi 1,81 persen. disusul kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,89persen. Kelompok VI  (transportasi) setinggi 0,47 persen dan kelompok  V (kesehatan) setinggi 0,04 persen.

“Empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Termasuk informasi, komunikasi dan jasa keuangan serta pendidikan dan penyediaan makanan dan minuman/restoran,” paparnya.

Sementara kota Singaraja, Hanif Yahya menjelaskan pada Juni 2021 tercatat mengalami deflasi sedalam 0,52 persen  dengan IHK (tahun dasar 2018=100)  sebesar 107,05.  Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2021 setinggi 0,80 persen. Sementara itu,tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020 atau YoY) tercatat setinggi 2,01 persen.

Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (mtm) yaitu makanan, minuman dan tembakau sedalam 2,44 persen dan informasi, komunikasi dan jasa keuangan sedalam 0,06 persen.

Komoditas yang tercatat memberikan sumbangan deflasi  pada Juni 2021 antara lain, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, nangka muda, kangkung, apel, ikan tongkol, tongkol diawetkan, kol putih/kubis, tomat, pisang, jahe, semangka, rampela hati  ayam, kacang merah/joglo, cumi-cumi, sawi hijau, dan salak.

“Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka Singaraja menempati urutan ke-5 dari 56 kota yang mengalami deflasi,” ungkapnya.  *dik

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer