Dorong Koperasi Miliki Layanan ATM dan  ’’E-Banking”

Koperasi serba usaha atau simpan pinjam ke depannya diharapkan mampu naik kelas menjadi koperasi modern berbasis digital.

354
Made Erwin Suryadarma Sena

Denpasar (bisnisbali.com) –Koperasi serba usaha atau simpan pinjam ke depannya diharapkan mampu naik kelas menjadi koperasi modern berbasis digital. Segmen pasar koperasi pun diharapkan tidak lagi kalangan ibu, namun mampu merambah pasar anak muda atau milenial.

Hal itu disampaikan Kadis Koperasi UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena, S.E., M.Si., Selasa (22/6) kemarin. “Untuk dapat menyasar kalangan anak muda tentu dari sisi pelayanan koperasi harus meningkat berbasis digitalisasi. Koperasi harus mampu melakukan transaksi di mana dan kapan saja melalui perangkat mobile phone yang dimiliki nasabah koperasi,” katanya.

Upaya menjadikan koperasi modern berbasis digital untuk menghilangkan stigma bahwa koperasi hanya di pedesaan dan dipandang sebelah mata. Ini juga sebagai usaha menumbuhkan kebanggaan menjadi anggota dan pengurus koperasi ke depannya.  Oleh karena itu, agar bangga menjadi pengelola koperasi sudah tentu SDM, kualitas, pelayanan, infrastruktur dan pelayanan harus bagus dan cepat. “Pelayanan yang cepat inilah perlu perangkat yang namanya digitalisasi,” ujarnya.

Pemerintah akan terus berupaya dan mendorong agar koperasi bisa naik tingkat menjadi modern. Peluang menjadi koperasi modern berbasis digital terbuka lebar. Sebab, ada koperasi yang sudah bisa membuat layanan berbasis aplikasi seperti e-banking atau mobile banking. “Jadi, anggota koperasi ini bisa ngirim uang, melakukan pembayaran dan pembelian pulsa HP,” terangnya.

Erwin Suryadarma Sena menaruh harapan ke depannya ada anjungan tunai mandiri (ATM) di depan kantor koperasi. Teknologi ini untuk melengkapi layanan koperasi yang sudah menggunakan e-banking. “Saat ini wacana ATM masih rencana dan berharap bisa terealisasi,” sebutnya.

Menurutnya, jumlah koperasi di Kota Denpasar sampai saat ini mencapai 917 dan yang aktif  sebanyak 808. Ia tidak memungkiri pandemi Covid-19 membuat SHU koperasi sebagian besar mengalami penurunan, kecuali KPN. *dik