Denpasar (bisnisbali.com) – Kesiapan pemerintah menyambut open international border atau pembukaan pintu pariwisata internasional Bali disambut positif mengacu pada indikator pendukungnya. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho saat dihubungi menyampaikan Bali termasuk siap untuk open international border. Terlebih lagi pemerintah Bali sangat konsen mengendalikan pandemi dan menjaga ekonomi.
“Ke depannya Bali selain membangkitkan wisata juga mengarah ke quality tourism. Digital nomad, medical tourism dan ditambah infrastruktur pendukung yang dapat menyaingi Singapura maupun Kuala lumpur,” katanya.
Trisno menilai tidak hanya kesiapan pembukaan pariwisata internasional, Bali juga telah berupaya melakukan pembukaan border domestik dengan upaya peningkatan fasilitas kesehatan dan melaksanakan vaksinasi bagi semua masyarakat di Pulau Dewata. Oleh karena itu saatnya kini wisatawan domestik menikmati Bali sebagai ikon nasional.
Terlebih lagi objek wisata di daerah ini sudah siap dengan penerapan protokol kesehatan dan sudah tersertifikasi CHSE. Dukungan lainnya, masyarakat sudah banyak tervaksin. Dari sisi kenyamanan Bali tersedia rumah sakit berkualitas serta ada zona hijau seperti di Sanur, Nusa dua dan Ubud.
Hal sama dikatakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. “Kesiapan pemerintahnya, kesiapan kesehatan masyarakatnya serta kesiapan fasilitas penunjang pariwisata sudah sangat baik. Apalagi bicara ketaatan masyarakat Bali pada prokes sangat luar biasa,” katanya dalam Webinar bertajuk ‘’Persiapan Bali untuk Open Border Internasional’’.
Wagub Bali menyatakan dari sisi kesehatan Bali menunjukkan progres kencang untuk program vaksinasi. Dari target 70 persen vaksinasi untuk 4 juta masyarakat Bali sudah lebih dari 50 persen yang sudah menerima vaksinasi. Dari sisi prokes, masyarakat Bali juga termasuk disiplin menggunakan masker dan berada di posisi no 1 secara nasional.
Program vaksinasi juga sudah menunjukkan efek baik yang menjanjikan bagi Bali di mana dalam beberapa bulan terakhir angka positif sudah di dua digit.
“Angka positif sedikit, yang meninggal sedikit. Kesiapan Bali juga ditunjukkan dengan 1.000 hotel dan fasilitas pariwisata sudah memiliki standar CHSE dan ke depan Ditargetkan 1.000 lagi,” sebutnya dalam informasi tertulisnya.
Lebih jauh, 3 kawasan telah dirancang sebagai kawasan hijau yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur dengan sistematis. Pola untuk wisatawan dari mulai datang , karantina dan dibolehkan ke kawasan hijau hingga kembali ke negaranya sudah disiapkan.
Bali disebut Wagub Cok Ace sejatinya sudah berencana membuka pariwisata sejak September tahun lalu, dan karena kondisi di lapangan kembali dijadwalkan ulang untuk dibuka Juli mendatang. “Kami semua sangat berharap Juli ini meskipun belum seratus persen seperti dulu, ada beberapa pola yang bisa kita coba,” terangnya.
Ada travel bubble yang memungkinkan wisatawan antarnegara atau antarprovinsi. Ada pola essensial traveler, free covid corridor dan lainnya. Untuk itu diharapkan Juli tidak ada penundaan. Jika pun nantinya akan ada sistem buka tutup masih bisa dilakukan andaikata kasus masih dinamis. “Namun beberapa bulan ini kondisi pengendalian pandemi sangat bagus dan saya yakinkan kesiapan kami di Bali,” ujar Wagub.
Diakui tidak hanya perlu kesiapan Bali tapi juga faktor eksternal seperti kondisi negara asal wisatawan, serta pandangan pemerintah pusat yang tentu perlu pertimbangan yang perlu dipikirkan bersama. *dik