Denpasar (bisnisbali.com) –Perbankan tetap mendukung pertumbuhan sektor perumahan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sektor perumahan diyakin mampu memberikan multiflier efek karena sekitar 174 sektor terlibat dan bisa mendorong perekonomian secara regional.
Hal itu disampaikan Executive Vice President Consumer Credit Division BRI, Handaru Sakti saat bertemu DPD REI Bali. Menurutnya menggandeng depelover perumahan bank berupaya ikut dalam rangka percepatan memenuhi backlog perumahan.
“Kami sudah merelaksasi sektor terdampak secara case by case sehingga sektor terdampak sudah tumbuh, kami akan mempermudah memberikan approval untuk end user,” katanya.
Diakui untuk perumahan susbdi lewat FLPP, target bank BUMN ini sekitar 6.000 unit dan sudah tercapai 90 persen. Bank pun kini mengajukan lagi 10 ribu unit dan tinggal menunggu kepastian pemerintah terkait kuotanya. Ia berharap bisa disetujui semuanya, sehingga mempercepat pembangunan rumah-rumah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
Pertumbuhan kredit perbankan sampai April 2021, memang masih mengalami kontraksi 2,28 persen (yoy). Namun demikian BRI masih optimistis pada segmen kredit konsumsi, dimana sampai dengan Mei secara yoy masih tumbuh positif 4,3 persen dan secara ytd tumbuh 1,4 persen.
Ketua DPD REI Bali, Gede Suardita, menjelaskan selalu siap dengan kerja sama ini, khususnya dalam penyediaan rumah bagi ASN Polri, yang dicanangkan 10.900 unit di Bali.
Direktur PT Bumi Cempaka Asri Land itu berharap, bank membijaksanai akad KPR bagi anggota Polri yang terganjal BI Checking. Ada kebijakan bank bagi anggota.
“Terpenting jumlah gajinya masih sisa, bisa dipotong bendahara lewat BRI, itu bisa dijalankan. Saya yakin itu program perumahan bagi anggota Polri lebih cepat terlaksanakan,” paparnya.
Percepatan diharapkan bisa tercapai, apalagi 90 persen REI menguasai perumahan subsidi di Indonesia. Selain itu uang muka nol persen, membuat perumahan ini diyakini akan banyak peminat. *dik