Tabanan (bisnisbali.com) – Kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) diharapkan ikut menggerakan para pelaku UMKM saat pandemi Covid-19 dengan menyalurkan kredit usaha atau pendampingan dalam memasarkan produk. Sebab, selama ini UMKM menjadi sektor usaha cukup banyak menyerap tenaga kerja termasuk korban PHK.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, saat membuka kegiatan edukasi dan literasi keuangan melalui “Bazar UMKM” yang digelar Perbarindo DPK Bali Barat di Gedung Kesenian Ketut Mario Tabanan, Sabtu (19/6) lalu.
Keberadaan UMKM di tengah pandemi ini menjadi sangat penting untuk bisa dijaga agar tetap menggeliat, baik itu UMKM yang tumbuh di pedesaan maupun perkotaan. Menurutnya, di tengah dampak pandemi ini jumlah UMKM di Tabanan tumbuh pesat. Hanya saja, tidak sedikit dari UMKM tersebut tumbuh namun tanpa dibarengi dengan kondisi permodalan yang mencukupi, karena beberapa UMKM yang muncul ini menjadi pilihan usaha yang baru akibat mengalami kehilangan pekerjaan dari sebelumnya atau korban PHK.
“Sehingga dengan begitu biaya untuk membangkitkan ekonomi mereka (pelaku UMKM) menjadi tidak ada. Mereka hanya punya harapan untuk berusaha saja dan semangat, sehingga saya berharap Perbarindo akan bisa membantu kalangan UMKM ini,” harapnya.
Menanggapi harapan tersebut, Ketua Perbarindo DPK Bali Barat, Gede Suamba mengungkapkan, pihaknya siap membantu UMKM dalam hal permodalan. Selain itu pihaknya juga siap melakukan pembinaan dan pendampingan ke kalangan UMKM dalam rangka menaikkan daya saing usaha kecil di Kabupaten Tabanan.
“Begitu pun menyangkut investasi dalam bentuk tabungan maupun deposito, akuinya nasabah UMKM tidak perlu khawatir. Sebab, BPR dijamin oleh LPS, sehingga dana yang disimpan nasabah ini aman,” tegasnya.
Di tengah dampak pandemi, kalangan BPR khususnya perbarindo DPK Bali Barat memang fokus mengajak UMKM untuk bekerja sama dengan pelayan dan ketentuan suku bunga yang cepat serta serta menyesuaikan dengan kemampuan yang ada. Katanya, upaya tersebut sekaligus membuktikan keberpihakan kalangan BPR kepada UMKM untuk bisa didorong bangkit, sehingga ekonomi bisa bergulir kembali seperti sebelumnya.
“Keberpihakan tersebut salah satunya memberikan pinjaman kepada nasabah pelaku usaha mikro, dimana sebelumnya usaha mikro ini belum tergarap optimal. Sebab sebelumnya lebih banyak menyasar nasabah dengan ekonomi menengah atas,” tandasnya.
Di sisi lain akuinya, kini dengan dampak pandemi Covid-19 keberadaan kalangan usaha mikro kecil atau UMKM ini justru makin eksis sekaligus memiliki ketahan yang cukup kuat dalam menjaga kesehatan kredit. Bercermin dari itu pula, tegasnya UMKM ini perlu dibina agar bisa bertahan dan menjadi lebih berkembang atau berdaya saing nantinya. *man