Pemkab Berikan Stimulus untuk Pedagang Pasar Blahbatuh, Gunakan Anggaran Belanja Prioritas

Pasar Umum Blahbatuh terbakar pada Selasa (15/6) lalu. Pemerintah Kabupaten Gianyar sudah mendata los, kios dan toko yang dilalap si jago merah.

246
TAMAN - Lokasi Pasar Umum Blahbatuh yang terbakar akan dibangun taman dan dua patung.

Gianyar (bisnisbali.com) – Pasar Umum Blahbatuh terbakar pada Selasa (15/6) lalu. Pemerintah Kabupaten Gianyar sudah mendata los, kios dan toko yang dilalap si jago merah. Menyikapi kerugian yang dialami pedagang termasuk rumah warga yang ikut terbakar serta rencana relokasi, Bupati Gianyar Made Mahayastra menyatakan siap membantu dalam bentuk stimulus guna meringankan biaya hidup para pedagang selama proses relokasi.

Diungkapkannya, Pemkab sudah merapatkan instansi terkait mencakup Wabup, Sekda, BPBD, Disperindag, BPKAD dan Asisten. Rapat khusus ini membahas musibah terbakarnya Pasar Umum Blahbatuh.  Salah satu yang ditekankan yakni membantu meringankan beban pedagang. “Pemerintah tidak bisa mengganti kerugian para pedagang yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta. Oleh karena anggaran terbatas, pemerintah akan memberikan stimulus untuk masing-masing pedagang,” ucapnya, Rabu (16/6).

Bupati Gianyar memaparkan, stimulus yang diberikan kepada pedagang dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Besaran bantuan stimulus dibedakan berdasarkan kategori tempat berdagang, toko, los, kios dan pelataran. Sesuai skema, stimulus yang dirancang pemerintah untuk membantu pedagang minimal bisa hidup selama 1-2 bulan. Pedagang yang mempunyai toko diberikan stimulus sekitar Rp 3 juta, pedagang los atau kios Rp 2 juta dan pedagang pelataran Rp 350 ribu per pedagang. Pedagang pelataran diberikan stimulus yang lebih kecil karena ada barang  dagangannya yang tidak terbakar.

Dana yang digunakan untuk membantu pedagang di antaranya bersumber dari dana tak terduga  sebesar Rp 5 miliar. Walaupun kondisi sangat sulit, dana untuk membantu para pedagang Pasar Umum Blahbatuh masuk dalam anggaran belanja prioritas. “Kami sudah melaporkan kebakaran Pasar Umum Blahbatuh ke Gubernur Bali.  Pak Gubernur prihatin dan sedang merapatkan,” jelasnya.

Hasil rapat lainnya terkait kesepakatan mempercepat proses  relokasi pedagang Pasar Umum Blahbatuh ke lahan kosong milik Desa Adat Blahbatuh yang bersebelahan dengan Pasar Yadnya Blahbatuh. Dalam rapat dikalkulasi jumlah pedagang toko 22, pedagang los/kios dalam 244 dan pedagang pelataran 340. Semua pedagang yang sudah tercatat sepenuhnya akan direlokasi.

Material untuk membangun pasar relokasi akan menggunakan bahan bekas pasar relokasi Sutasoma.  Material ini pernah digunakan saat relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati. Dulu material ini digunakan untuk menampung pedagang 700 kios, sedangkan sekarang dipakai menampung  pedagang toko 22, los/kios 244 dan pelataran 340.

Bupati Mahayastra mengungkapkan, Bendesa Desa Blahbatuh menyetujui penggunaan lahan desa untuk relokasi pedagang Pasar Umum Blahbatuh. “Bendesa setuju dijadikan relokasi, kami siapkan anggaran untuk pemindahan. Kami targetkan 1-2 bulan tempat relokasi sudah dapat digunakan,” tegasnya.

Sementara itu, lahan Pasar Umum Blahbatuh yang terbakar akan bersihkan dan ditata secara rapi. Sesuai perencanaan, di lokasi ini akan dibangun taman, Patung Kebo Iwa dan Patung Gajah Mada bergandengan tangan.  Masyarakat, tokoh, prajuru termasuk tokoh  puri menyetujui pembangunan taman dan dua patung tersebut. “Hanya, akibat pandemi kesiapan anggaran pembangunan taman dan patung tersebut belum bisa dipastikan,” tambah Bupati Gianyar. *kup