Gianyar (bisnisbali.com) –Di tengah pandemi Covid-19, Poltrada Bali serta Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali masih bisa terus berkarya meningkatkan SDM dan program kerja melalui kursus hybrid atau secara daring.
Ketua DPW ALFI Bali A.A. Bagus Bayu Joni Saputra, Selasa (25/5) lalu, mengatakan Diklat BLFC telah meluluskan SDM logistik angkatan ke-17. Ini sesuai harapan pemerintah yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2021 tentang Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem).
Diklat BLFC yang dilaksanakan Poltrada Bali bersama ALFI Bali bisa mewujudkan dan meningkatkan daya saing indeks kinerja logistik Indonesia yang saat ini masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura (ASEAN). Indonesia berada di urutan ke-54. “Kegiatan logistik di Indonesia menyumbang sekitar 24 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto),” ucapnya.
Direktur Poltrada Bali Bambang Wijonarko menyampaikan, sebelumnya jajaran dan seluruh civitas akademika telah mempercayakan ALFI Institute untuk melatih para dosen Poltrada agar memahami serta mempelajari dunia logistik dan forwarding.
Menurut Ketua ALFI Insitute, Reza, peserta diklat mengikuti pelatihan mulai Januari sampai Maret 2021. Para dosen sejak awal sampai ujian secara disiplin mengikuti mata pelajaran. Dari 12 siswa yang berasal dari Jakarta, Surabaya, Sulawesi, Kalimantan dan Papua, 11 orang meraih predikat luar biasa dan 1 orang mendapat nilai sangat baik.
Ketua Dewan Pembina AlFI Bali Ir. Jhon Bagus Sujhayana menambahkan, ALFI Bali telah mempunyai tenaga pengajar 8 orang TOT. Diklat BLFC yang sudah berlangsung 17 kali meluluskan 282 orang sejak tahun 2003 dan FIATA Diploma angkatan ke-3 sebanyak 60 orang.
Kurikulum ALFI Institute mengacu pada standar UNESCAP (United Nation for Sosial anf Economic Asia Pacific). “Kami berharap lulusan dapat menyusun program studi (prodi) sehingga diserap anggota perusahaan anggota ALFI baik di Bali maupun di luar Bali. Saat ini anggota ALFI kesulitan mencari SDM Logistik,” pungkasnya. *kup