Gianyar (bisnisbali.com) –Desa wisata merupakan salah satu jalan membangkitkan pariwisata Bali dalam masa pandemi Covid-19. Masyarakat Ubud khususnya dan Bali pada umumnya mesti menggeliatkan desanya agar bisa berkembang menjadi desa wisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan ini saat berkunjung ke Siadja Galery Mas, Ubud, Gianyar, Rabu (26/5) kemarin.
Sandiaga Uno mengajak masyarakat Bali menjadikan desanya menjadi desa wisata. “Desa wisata menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional yang berkelas dunia. Tumbuhnya desa wisata akan meningkatkan daya saing Bali yang berkelanjutan. Ini tujuannya untuk Indonesia bangkit,” ucapnya.
Menurutnya, desa yang memenuhi kriteria desa wisata wajib memenuhi kategori Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE). Ini mencakup kategori fasilitas toilet, suvenir, kuliner, fashion dan kriya (kerajinan tangan).
Sandiaga Uno menambahkan, desa wisata wajib dilengkapi data tarik wisata termasuk pengembangan desa digital dan homestay. “Untuk tumbuh desa wisata wajib memiliki kategori konten kreatif,” tegasnya.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja yang juga pemilik Dharma Siadja Galery menyatakan sangat mendukung program Work Form Bali (WFB) yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kebijakan ini diharapkan dapat mendatangkan wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali.
Ia mengharapkan wisatawan dalam rangkaian Work From Bali  juga diarahkan ke sentra-sentra kerajinan di seluruh Pulau Dewata. Dengan demikian mereka bisa menyaksikan proses kerajinan dan memahami nilai seni produk kerajinan.
Ketut Dharma Siadja menambahkan, dengan mengunjungi sentra kerajinan maka wisatawan bakal membeli produk kerajinan dan suvenir. Ini otomotis akan membangkitkan ekonomi masyarakat dalam masa pandemi Covid-19. *kup