Denpasar (bisnisbali.com) – Masyarakat Bali harus mendapatkan support oleh pemerintah. Dukungan itu tidak lagi menekankan pada pemberian subsidi langsung, tetapi dukungan yang mendorong produktivitas dalam berusaha sehingga perekonomian akan bergerak tumbuh dan harapannya bisa pulih meski virus corona sulit untuk berakhir.
“Salah satu support yang akan mendorong pergerakan perokoniman adalah program Work From Bali dari kementerian, lembaga negara, lembaga negara non-kementerian dan BUMN,” kata Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Dalam catatan, ada 13 lembaga negara, 30 kementerian, 28 lembaga negara non-kementerian, dan 114 BUMN di Indonesia. “Jika mereka menggelar kegiatan di Bali, maka akan sangat membantu mendorong pergerakan perekonomian di Bali,” ucap Ketua GIPI Bali ini.
Bisa bergerak karena venue, profesional conference organizer, event organizer, travel dan juga UMKM akan tergerak. Ribuan pekerja di Bali akan terselamatkan karena, program Work From Bali ini akan digelar di seluruh kabupaten dan kota. Bukan hanya terpusat di Badung dan Denpasar saja.
“Untuk itu, kami mendorong pemerintah pusat segera merealisasikan program Work From Bali. Mengingat, pergerakan perekonomian di Bali hingga saat ini belum massif,” ucapnya.
Diakui setahun lebih pandemi Covid-19 telah melanda dunia. Bali sebagai tujuan wisata, menjadi daerah yang sangat terdampak dibanding dengan daerah lain yang berbasis industri non-pariwisata. “Sebab, industri pariwisata mengutamakan pada traffic manusia. Sementara pandemi Covid-19 telah memaksa pembatasan traffic manusia,” kata Gus Agung.
Ia menyadari masalah itu bukan berarti tidak ada solusinya. Setahun lebih, masyarakat Bali telah berlatih dan berusaha untuk bersahabat dengan pandemi Covid-19. Dalam berkegiatan, baik aktivitas perekonimian maupun sosial dan keagamaan, telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sesuai arahan pemerintah. Pelatihan dan simulasi penerapan kegiatan yang berpegang pada CHSE (Cleanliness/Kebersihan, Health/Kesehatan, Safety/Keamanan, Environment Sustainability/ Kelestarian Lingkungan) sudah berulangkali dilakukan. “Dengan kata lain, masyarakat Bali sudah siap beraktivitas sambil bersahabat dengan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pengetahuan, pemahaman dan skill bersahabat dengan pandemi Covid-19, terus meningkat dan ditingkatkan. Selain itu, program vaksinasi Covid-19 di Bali juga sudah dilakukan secara massif. Vaksinasi telah dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai upaya terbentuknya herd immunity.
Kesiapan masyarakat Bali itu sudah ditunjukkan dengan mulai digelarnya sejumlah aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dengan jumlah peserta terbatas, dan kemudian terus ditambah kapasitas pesertanya. “Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja,” tegasnya. *dik