Denpasar (bisnisbali.com) –Pemasaran dengan sistem dalam jaringan (daring) dirasa paling optimal dilakukan saat pandemi Covid-19 sekarang ini. Itu dikarenakan terbatasnya gerak masyarakat guna menghindari kerumunan dalam upaya mencegah terpapar Covid-19.
Akan tetapi dalam pemasaran sistem daring, pemilihan media juga harus disesuaikan dengan produk yang dimiliki pelaku usaha. Hal ini untuk mengoptimalkan pasar yang ingin disasar.
Salah seorang pelaku UMKM, dr. Luh Wayan Sriadi, mengakui di tengah pandemi Covid-19 memanfaatkan media digital sangat efektif dalam pemasaran produknya. “Ya, saat ini saya memang lebih fokus jualan di online karena kebanyakan orang diam di rumah dan untuk pameran juga terbatas. Jadi, apa yang bisa digarap, itu yang dilakukan,” ungkapnya ditemui di Denpasar, Kamis (20/5) kemarin.
Ketua Kelompok Tenun Putri Mas ini dalam memasarkan produk yang dimiliki lebih memanfaatkan media sosial dan WhatsApp. Hal ini sangat efektif. Menurutnya, pemilihan media digital sebagai media promosi menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Mesti disesuikan dengan jenis produk dan pangsa pasar yang ingin disasar.
“Kalau untuk produk kami, tenun kan tergolong eksklusif. Jadi, pemasarannya butuh story telling soal produk, sehingga pemilik produk dan pembeli harus interaksi secara langsung. Makanya penting dalam memilih media yang digunakan dalam berjualan,” jelasnya.
Untuk marketplace, menurutnya belum bisa optimal dalam pemasaran jenis produk eksklusif yang dimilikinya. Selain pangsa pasarnya kurang tepat, Sriadi menyebut interaksi langsung tidak didapatkan di marketplace karena menggunakan jasa orang ketiga.
Dalam memasarkan produk secara daring, ia juga gencar melakukan promosi. Selain aktif mengunggah berbagai produk yang ditawarkan, dirinya memanfaatkan momen-momen tertentu untuk memberi potongan harga. Hal ini dilakukan guna memberikan ketertarikan bagi konsumen. *wid