Denpasar (bisnisbali.com)-Meski masih dalam masa pandemi covid-19, pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Bali sudah mulai berjalan dalam beberapa bulan terakhir ini. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan ESDM Provinsi Bali mencatat ada 3.881 PMI yang sudah diberangkatkan baik untuk bekerja di darat ataupun laut (kapal pesiar).
Kepala Disnaker dan ESDM Provinsi Bali IB Ardha mengatakan, peluang bekerja di tengah pandemi Covid-19 ini sudah terbuka. Hanya saja, IB Ardha mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam memilih agen atau perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri agar tidak sampai ada kasus penipuan lagi. “Saat melihat promosi soal pemberangkatan ke luar negeri, harus dicroscek dulu perusahaanya tersebut, apa benar ada atau tidak,” ujarnya.
Disinggung soal jumlah data PMI, pada Januari 2020 tercatat jumlah PMI Bali mencapai 15.436 orang. Jumlah tersebut berdasarkan pencatatan melalui data dari perusahaan penyalur tenaga kerja ke luar negeri serta data dari Badan Perlindungan PMI (BP2MI). Selanjutnya, sejak proses penjeputan Maret 2020 lalu hingga saat ini jumlah PMI yang kembali (pulang) mencapai 15.472 orang.
Sementara itu, Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali Dewa Putu Susila, Kamis (20/1) kemarin, mengatakan, saat ini ada sekitar 1.200 pekerja khususnya dengan tujuan ke kapal pesiar yang sudah diberangkatkan untuk bekerja kembali. Data tersebut, jelas Dewa Susila dihimpun berdasarkan jumlah PMI yang sudah memperoleh vaksin Covid-19. “Kami fokus dari data vaksin ya. Ada sekitat 10.000 PMI yang sudah menerima vaksin dan 4.000 di antaranya sudah menerima dosis yang kedua. Dari data itu, 1.200 orang yang sudah kembali bekerja, khususnya pelaut,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Dewa Susila mengatakan, meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, sekitar 30 persen perusahaan (kapal pesiar) sudah kembali beroperasional, terutama untuk wilayah Eropa dan akan menyusul pula Amerika. Dan 30 persen tersebut dikatakannya sudah berlayar dengan penumpang. Demikian pula dikatakannya ada perusahaan (kapal) pula yang tetap beroperasi meski tanpa penumpang. Dengan demikian tenaga kerja terus diperlukan dan akan berganti 7-8 bulan.
Demikian dikatakannya, keberangkatan pada PMI untuk kembali bekerja terus bertambah setiap minggunya. “Bahkan setiap hari ada yang berangkat,” ungkapnya. *wid