PANDEMI Covid-19 secara tidak langsung berpengaruh pada perekonomian nasional maupun daerah. Kondisi ini menurunkan daya beli masyarakat yang berimbas terhadap keberlangsungan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pulau Dewata.
“Oleh karenanya kami hadir bagi UMKM yang terdampak pandemi. Itu sesuai visi Bank BPD Bali di antaranya menjadi bank yang melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah, termasuk misi menopang pemberdayaan ekonomi daerah melalui pelayanan UMKM,” kata Dirut Bank BPD Bali di sela-sela Pameran UKM serangkaian HUT ke-59 Bank BPD Bali di Biaung, Sabtu (9/5).
Dukungan bank milik krama Bali terhadap pemulihan ekonomi di antaranya membuat program pemberdayaan bagi UMKM. Tidak hanya dalam bentuk program, bank lokal Bali ini juga juga membuka stan UMKM di setiap kantor cabang setiap minggu.
Tak hanya itu, BPD Bali juga punya rumah kreatif dan 9.400 UMKM sudah tergabung di dalamnya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rumah kreatif difokuskan untuk pengembangan dan penguatan UMKM di Bali. “Termasuk memfasilitasi pameran bagi UMKM kurang lebih selama sebulan dari 8 Mei-5 Juni 2021,” paparnya.
Pameran diikuti 450 UKM binaan BPD Bali. Tidak hanya itu saja, bank yang berusia 59 tahun ini gencar mendorong penggunaan transaksi berbasis digital di kalangan pelaku UMKM lewat layanan standar nasional kode respons cepat atau Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS). Diakui QRIS telah memberikan manfaat bagi masyarakat dalam melakukan transaksi di era pandemi Covid-19.
“Menggunakan QRIS, transaksi dapat dilakukan secara nirsentuh. Transkasi mudah dan efisien,” paparnya sambil berharap 25 ribu merchant di Bali menggunakan QRIS. *dik