Jelang Lebaran, Terjadi Lonjakan Kunjungan di Pusat Perbelanjaan

Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, terjadi lonjakan kunjungan di pusat perbelanjaan.

228
Suasana di pusat perbelanjaan di Kota Denpasar jelang Lebaran.

Denpasar (bisnisbali.com)-Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, terjadi lonjakan kunjungan di pusat perbelanjaan. Namun lonjakan kunjungan ini berbanding terbalik dengan transaksi yang justru menurun.

Salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar yang jadi pantauan yaitu Tiara Dewata. Manager Operasional Tiara Dewata R Novie Setio, saat diwawancarai, Jumat (7/5) kemarin, mengatakan, pergerakan transaksi malah kurang dari biasanya. Hal ini berkaitan dengan daya beli masyarakat. Dikatakannya, dari sisi kuantitas, banyak masyarakat yang mengurangi jumlah belanja saat ini. “Pengurangan hingga 50 persen. Dari biasanya beli 5, sekarang beli 2,” ungkapnya.

Jelang Lebaran tahun lalu, dikatakan Novie, jumlah transaksi masih lebih bagus dibandingkan saat ini. Meski persentase dikatakannya belum terukur, dilihat dari pergerakan barang yang keluar tidak seperti sebelumnya. Menurutnya, saat ini pendapatan ataupun simpanan masyarakat sudah mulai menipis, sehingga kebanyakan yang bertransaksi lebih untuk skala priyoritas. “Kini orang belanja menyesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya seperti Nyepi yang biasanya membeli banyak makanan meski tidak habis dimakan. Kalau sekarang lebih disesuiakan dengan kebutuhan,” ungkapnya.

Meski transaksi menurun, Novie mengatakan pihaknya tetap menyediakan kebutuhan masyarakat terutama pada bahan makanan yang menjadi permintaan paling banyak. Dan jelang Lebaran ini, pihaknya menyediakan lebih banyak dibandingkan hari biasa. Hal ini dengan pertimbangan adanya suplayer yang tidak beroperasional atau kendala dan proses pengiriman mengingat libur Lebaran nanti. Penambahan dikatakannya kebutuhan 10 hari. Untuk kue kering yang biasanya banyak permintaan jelang Lebaran, Novie mengatakan tdiak menyediakan terlalu banyak, karena permintaan tidaklah begitu signifikan saat ini.

Terkait dengan penurunan transaksi jelang Lebaran juga diakui oleh pedagang di pasar tradisional. Salah seorang pedagang buah di Pasar Badung, Sang Ayu Anggawati, mengaku permintaan buah yang biasanya ada kenaikan jelang Lebaran, tidak terjadi tahun ini. Menurutnya, hal ini juga dipengaruhi lesunya daya beli masyarakat yang masih terasa. “Biasanya yang laris itu kurma, anggur merah dan beberapa jenis buah lainnya. Tapi sekarang sepi, paling yang beli satu, dua orang saja,” terangnya. *wid