Harga Bahan Pangan di Tabanan Turun

Jelang momen Lebaran harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mengalami tren penurunan.

204
TURUN - Monitoring harga oleh Disperindag di sejumlah pasar di Tabanan. Jelang momen Lebaran harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mengalami tren penurunan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Jelang momen Lebaran harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mengalami tren penurunan. Tak terkecuali harga daging ayam yang sebelumnya sempat melonjak, kini komoditi tersebut turun tipis.

Hasil monitoring di sejumlah pasar tradisional oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan mencatat, terjadi penurunan harga bahan pangan menjelang Lebaran tahun ini. Itu tercermin pada bawang merah kualitas I yang sebelumnya dibandrol pedagang berada di kisaran Rp 28.000 per kg, kini turun menjadi Rp 26.000 per kg atau turun 2 persen. Hal sama juga berlaku pada daging ayam ras yang sebelumnya mengalami tren lonjakan dengan menyentuh hingga Rp 42.000 per kg, kini berbalik turun hingga menyentuh Rp 40.000 per kg atau turun 5 persen.

Lanjut cabai merah besar dari Rp 30.000 per kg turun menjadi Rp 25.000 per kg atau turun 10 persen. Cabai merah kecil kualitas I dari Rp 50.000 per kg turun menjadi Rp 45.000 per kg atau 11 persen, dan cabai merah kecil kualitas II dari Rp 45.000 per kg turun menjadi Rp 40.000 per kg.

Kepala Seksi Pengendalian dan Penyaluran Ekspor Impor Disperindag Tabanan, Nurhayati, SE., M. Si, Jumat (7/5) mengungkapkan, saat ini seminggu jelang Lebaran dan di tengah pemberlakukan kebijakan pelarangan mudik harga bahan pangan di pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mengalami tren penurunan. Imbuhnya, penurunan harga bahkan berlaku pada daging ayam yang sebelumnya mengalami tren lonjakan, namun kini sudah kembali turun meski belum kembali ke posisi normal. “Harga daging ayam yang sebelumnya naik, kini sudah kembali turun menyentuh Rp 40.000 per kg,” tuturnya.

Penurunan harga bahan pangan ini dipicu oleh pasokan bahan pangan yang masuk ke pasaran berada dalam kondisi normal, termasuk pasokan bahan pangan dari luar Bali di tengah kebijakan larangan mudik ini yang tetap terjaga hingga kini. Di sisi lain katanya, pasokan barang yang normal tersebut juga diimbangi dengan permintaan pasar pada pascamomen Galungan dan Kuningan yang sudah kembali normal, sehingga membuat harga bahan pangan ini dibandrol turun dari sebelumnya.

Sementara itu prediksinya, meski saat ini harga cenderung turun, mendekati momen Lebaran tetap masih ada potensi akan terjadi lonjakan harga bahan pangan. Potensi yang cukup besar terjadi pada komoditi daging ayam, itu terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan pasar untuk hari raya. Semetara jumlah pedagang atau stok daging ayam pada saat itu tidak berada dalam kondisi normal, karena disebabkan pedagang banyak yang libur pada saat mendekati Lebaran.*man