Denpasar (bisnisbali.com) –Pandemi Covid-19 membuat gerak masyarakat terbatas. Hal ini membuat pemasaran produk lebih optimal dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring). Salah seorang pelaku UMKM, dr. Luh Wayan Sriadi, mengakui hal tersebut, saat ditemui di Denpasar, Rabu (6/4) kemarin.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 memanfaatkan media digital sangat efektif dalam memasarkan produk. “Saat ini saya memang lebih fokus dijualan online. Di tengah pandemi, kebanyakan orang diam di rumah dan pameran juga terbatas. Jadi, apa yang bisa digarap, itu yang dilakukan,” ungkapnya.
Ketua Kelompok Tenun Putri Mas ini juga mengatakan, pemasaran secara daring jangkauan pasarnya bisa lebih luas. Bahkan, di tengah pandemi ini, permintaan produk tenun lebih banyak datang dari luar Bali, seperti Jakarta dan daerah lain di Pulau Jawa. Beberapa negara seperti Hongkong dan Jepang juga menjadi sasarannya.
Dalam berjualan, Sriadi lebih banyak memanfaatkan media sosial dan WhatsApp. Hal ini dikatakannya sangat efektif. Menurutnya, pemilihan media digital sebagai media promosi menjadi hal penting yang harus diperhatikan, disesuaikan dengan jenis produk dan pangsa pasar yang ingin disasar.
“Kalau untuk produk kami, tenun kan tergolong eksklusif. Jadi, pemasarannya butuh story telling (bercerita) soal produk, sehingga pemilik produk dan pembeli harus interaksi secara langsung. Oleh karena itu, penting dalam memilih media yang digunakan dalam berjualan,” ungkapnya.
Dikatakannya, marketplace belum bisa optimal untuk memasarkan jenis produk eksklusif yang dimilikinya. Selain pangsa pasarnya kurang tepat, interaksi langsung tidak didapatkan di marketplace karena menggunakan jasa orang ketiga.
Dalam memasarkan produk secara daring, pihaknya juga harus gencar melakukan promosi. Selain aktif mengunggah berbagai produk yang ditawarkan, ia pun memanfaatkan momen-momen tertentu untuk memberi potongan harga. Hal ini guna memberikan ketertarikan bagi konsumen. *wid