Kamis, Oktober 31, 2024
BerandaBaliPeluang Pasar Besar, Kader TP PKK Dilatih Buat Dupa

Peluang Pasar Besar, Kader TP PKK Dilatih Buat Dupa

Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Gianyar melaksanakan pelatihan membuat dupa, Rabu (5/5)

Gianyar (bisnisbali.com) –Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Gianyar melaksanakan pelatihan membuat dupa, Rabu (5/5).  Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kader TP PKK Kabupaten Gianyar ini melibatkan Kaori Group dan Indonesia Power Bali Power Generation Unit.

Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny. Ida Ayu Ketut Surya Adnyani Mahayastra di sela-sela pelatihan mengatakan, pelatihan membuat dupa dilaksanakan mengingat peluang pasarnya sangat besar di Bali karena setiap ritual keagamaan menggunakan dupa. Para kader yang mengikuti pelatihan diharapkan memiliki keterampilan baru.

Pelatihan berlangsung selama dua hari mulai Rabu (5/5)  hingga Kamis (6/5) ini. Pada hari pertama para peserta pelatihan dibekali teori-teori membuat dupa dan di hari berikutnya menjalani praktik. Peserta juga diberikan cara memanajemen usaha yang baik. “Hari pertama diberikan teori dan hari kedua praktik termasuk manajemen usaha karena peserta diharapkan mampu menjadi wirausaha baru,” ucapnya.

Ia berharap pelatihan membuat dupa ini benar-benar diikuti sehingga para peserta dapat memahami seluruh materi yang disampaikan dengan antusias dan mengaplikasikan pengetahuan yang diterima dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi mampu menjadi wirausahawan. Untuk itu, para perbekel diminta membantu memasarkan produk dari PKK melalui BUMDes.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster saat membuka pelatihan tersebut mengapresiasi kreativitas dan keaktifan TP PKK Gianyar yang terus hadir memberikan pelatihan kepada kader PKK guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Putri Koster juga mengajak masyarakat Bali untuk memakai produksi daerah sendiri guna menjaga keberagaman budaya.

 “Jangan tinggalkan konsumen lokal kita atau konsumen jangan terlalu terpesona dengan produk luar. Produk kita sendiri dulu pakai, kecuali di Bali tidak ada produksinya bolehlah. Jargon kita sekarang adalah bangga memakai buatan Indonesia, lebih bangga lagi memakai buatan daerah kita sendiri.  Dengan cara itu kita bisa menjaga keberagaman budaya,” jelas Putri Koster. *kup

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer