Mangupura (bisnisbali.com) – Hiasan penjor dan sampian gantung menjadi salah satu kebutuhan sarana upacara jelang hari raya Galungan dan Kuningan. Secara grosir, permintaan sarana upacara yang berbahan daun lontar (ental) ini sudah berjalan sejak sebulan sebelumnya.
Pedagang sekaligus produsen hiasan penjor dan sampian gantung di wilayah Dalung, Kuta Utara, Badung, I Gede Dody Budiartha, Rabu (7/4), mengatakan pengiriman secara grosir sudah mulai dilakukan sejak 25 hari sebelum Galungan. Sementara, untuk eceran, dikatakannya, akan ramai pada H-4. “Kalau grosir sudah mulai ngirim setelah Tumpek Bubuh (25 hari sebelum Galungan-red). Untuk eceran sudah mulai tapi ramai pas hari Minggu (H-4) puncak keramaian biasanya,” terangnya.
Terkait harga, sejauh ini tidak ada kenaikan dari Galungan sebelumnya. Hanya saja, mendekati hari H perayaan Galungan ini ada sedikit kenaikan harga. Khususnya untuk pembelian grosir dikarenakan ada kenaikan harga daun lontar. “Naiknya gak banyak sih, paling Rp 1.000 untuk pembelian grosirnya,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pengiriman hiasan penjor ini dilakukan ke seluruh Bali dan ada beberapa juga wilayah di luar Bali. Permintaan masih sama seperti Galungan sebelumnya, tidak ada pengurangan. Hanya saja dia memprediksi untuk eceran permintaan lebih kepada produk dengan harga terjangkau.
Dody mengakui, dalam pembuatan hiasan penjor dan sampian gantung, pihaknya mempekerjakan warga sekitar yang notabene ibu rumah tangga. Pengerjaan sudah mulai dilakukan sejak 4 bulan sebelum Galungan. “Kami hanya libur 2 bulan setelah Galungan sebelumnya yang pengerjaan akan mulai berlanjut,” ungkapnya. *wid