Tabanan (bisnisbali.com) –Sejumlah pengelola desa wisata di Kabupaten Tabanan berharap wacana pembukaan penerbangan internasional di Bali oleh pemerintah pusat melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada Juli 2021 mendatang tak diundur. Pengelola desa wisata sudah bersiap menerima kunjungan wisatawan ketika wacana tersebut direalisasikan.
Ketua Badan Pengelola Desa Wisata Pinge, A.A. Ngurah Putra Arimbawa, Selasa (6/4) kemarin, mengungkapkan pihaknya menyambut baik wacana pembukaan penerbangan internasional pada Juli nanti dan berharap hal itu jadi dilakukan. Desa Wisata Pinge sudah menyiapkan diri menerima kunjungan wisatawan.
Persiapan tersebut tercermin dari upaya melengkapi kawasan menyangkut ketentuan harus mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE) dari Dinas Pariwisata (Disparda) Tabanan. Selain itu, terus menata kawasan di tengah minimnya jumlah kunjungan wisatawan. “Penataan kawasan tetap kami lakukan selama ini. Dananya bersumber dari kas, desa adat, bantuan masyarakat dan bantuan pusat dalam bentuk BKK,” tuturnya.
Penataan kawasan meliputi pembuatan dan perbaikan infrastruktur sebagai penopang fasilitas di kawasan. Di antaranya membuat rest area, jalan setapak, tempat cuci tangan serta memelihara tempat tinggal atau homestay bagi tamu yang datang menginap.
Putra Arimbawa melanjutkan, saat ini wisatawan yang datang ke Desa Wisata Pinge belum menggeliat seperti yang terjadi di sejumlah Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di Kabupaten Tabanan. Kunjungan ke desa wisata hanya kalangan kampus yang mengirimkan siswa untuk melakukan PKL. Sementara kedatangan wisatawan domestik, satu-satunya yang bisa diandalkan saat ini, belum ada.
Terkait wacana pembukaan penerbangan internasional pada Juli mendatang, beberapa agen perjalanan wisata sudah ada yang datang untuk melihat kondisi Desa Wisata Pinge. Akan tetapi agen perjalanan tersebut hanya berkunjung, tanpa melakukan reservasi tempat. *man