Denpasar (bisnisbali.com) –Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah ajang bergengsi yang bertujuan melestarikan dan mengembangkan kesenian dan warisan budaya Bali. Oleh karena itu, produk-produk yang ditampilkan pada acara sekali setahun ini diimbau benar-benar berkualitas sebagai salah satu warisan budaya.
“Saya minta para perajin dan IKM kita menampilkan produk-produk primer dalam ajang PKB ke-43 mendatang,” demikian disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali Ny. Putri Suastini Koster saat memberi arahan pada acara Focus Group Discussion (FGD) Penentuan, Kriteria dan Informasi Produk PKB dengan tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi” di Ruang Rapat Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Denpasar, Senin (5/4) kemarin.
Menurutnya, warisan budaya Bali berupa songket, tenun endek dan perhiasan baik emas maupun perak memiliki keunikan dan nilai filosofi sendiri. Kualitasnya sudah terbukti secara turun-temurun. “Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi? Jangan rusak produk kita dengan produk luar yang membanjiri Bali,” tegasnya.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengimbau para perajin ikut andil dalam melestarikan warisan budaya tersebut. “Dengan tidak menjual produk tiruan, itu berarti kita sudah tidak memberikan pilihan masyarakat untuk menikmati produk tersebut. Dengan sendirinya produk seperti itu akan hilang dari pasaran,” bebernya.
Ny. Putri Suastini Koster melanjutkan, pameran pada perhelatan PKB selain untuk melestarikan budaya, juga bertujuan mewadahi kreativitas dan inovasi perajin serta menjembatani perajin dengan masyarakat. “Ini ujungnya adalah kesejahteraan perajin. Jadi, kami minta turuti pakem yang ada. Jika diharuskan menampilkan produk berkualitas, ayo ikuti. Silakan berinovasi dalam model, namun tanpa meninggalkan nilai filosofi dan menurunkan kualitas karya kita,” sebutnya sembari menekankan apa pun tema PKB, karya seni harus tetap dalam koridor.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian I Wayan Jarta melaporkan, pameran kerajinan dalam PKB mendatang akan dilaksanakan secara hybrid yaitu online dan offline, mengingat pandemi Covid-19 masih melanda. Akan tetapi ia meyakinkan pelaksanaan pameran kali ini akan lebih menarik karena sesuai harapan Ketua Dekranasda Bali yang ingin menampilkan pameran berkualitas dan menonjolkan sisi keseniannya.
Kategori peserta pameran PKB kali ini meliputi produk kerajinan kain tenun lembaran, perhiasan emas dan perak, tedung, bambu dan anyaman, logam, mebel, tas, sandal, dompet atau sejenisnya serta produk seperti dupa, fashion, usada dan produk spa serta pangan olahan. Untuk mengikuti pameran, peserta mesti memiliki QRIS Bank BPD Bali, mampu memasarkan produknya secara online menggunakan aplikasi balimall.id serta wajib menggunakan tas kertas yang ramah lingkungan. *wid