Tabanan (bisnisbali.com) – Tren penurunan harga cabai merah kecil di tingkat pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tabanan terus berlanjut. Penurunan kali ini sangat tajam, hingga Rp 40.000 ribu per kg dari posisi sebelumnya. Penurunan harga cabai, termasuk bawang merah dipicu mulai normalnya pasokan barang dari luar Bali
Kepala Seksi Pengendalian dan Penyaluran Ekspor Impor Disperindag Tabanan, Nurhayati, S.E., M.Si, Senin (5/4) mengungkapkan, penurunan harga cabai merah kecil di Kabupaten Tabanan terus berlanjut. Setelah diperdagangkan turun ke posisi Rp 110.000 per kg atau turun Rp 15.000 per kg dari posisi Rp 125.000 per kg pada awal pekan lalu, kini harganya turun ke posisi Rp 70.000 per kg. “Hasil dari monitoring kami di tingkat pedagang pasar tradisional harga cabai merah kecil ini sudah turun cukup tajam pada akhir pekan lalu,” tuturnya.
Selain cabai merah kecil, penurunan harga bahan pangan ini juga terjadi pada bawang merah kualitas I yang kini Rp 28.000 per kg atau turun Rp 2.000 per kg dari posisi sebelumnya. Sedangkan bawang merah kualitas II diperdagangkan Rp 25.000 per kg atau turun Rp 2.000 per kg dari posisi sebelumnya. Sementara untuk daging ayam ras naik menjadi Rp 40.000 per kg atau naik Rp 3.000 per kg dari posisi sebelumnya. “Di luar komoditi tersebut, harga rata-rata bahan pangan di Kabupaten Tabanan masih berada dalam posisi stabil saat ini,” ujarnya.
Kata Nurhayati, penurunan harga cabai merah kecil dan juga bawang merah di tingkat pedagang dipicu oleh mulai normalnya pasokan barang dari luar Bali yang sebelumnya pendistribusian sempat terhambat karena kondisi cuaca buruk. Kondisi tersebut juga ditambah dengan produksi cabai merah kecil maupun bawang merah di tingkat petani yang sudah kembali meningkat saat ini.
Lebih lanjut disampaikannya, meski harga cabai merah kecil mengalami penurunan cukup tajam, posisi harganya masih tergolong mahal. Sebab, kondisi normal harga untuk cabai merah kecil rata-rata berada di level Rp 30.000 per kg sampai Rp 40.000 per kg.
Ia memprediksi, penurunan harga sejumlah bahan pangan ini kemungkinan tidak terjadi hingga menyentuh posisi normal atau posisi harga sebelumnya. Sebab, dalam waktu dekat ada momen hari raya Galungan dan Kuningan, serta awal puasa yang berpotensi akan mendongkrak harga jual bahan pangan seiring dengan meningkatnya permintaan pasar saat itu. *man