Denpasar (bisnisbali.com) – Nilai ekspor barang Bali ke luar negeri pada Februari 2021 tercatat naik 12,75 persen, dari 35.279.255 dolar AS pada Januari menjadi 39.775.786 dolar AS pada Februari. Namun bila dibandingkan Februari 2020, nilai ekspor Bali pada Februari 2021 tercatat turun sedalam 21,65 persen.
Plt. Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali, I Made Agus Adnyana, di Renon, menyampaikan, porsi ekspor Bali ke luar negeri pada periode Januari-Februari 2021 didominasi produk industri pengolahan sebesar 89,74 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, nilai ekspor sektor industri pengolahan turun sedalam 22,57 persen. Nilai ekspor produk pertanian Bali pada Februari 2021 juga tercatat turun sedalam 25,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dari 5 besar negara tujuan ekspor Bali pada Februari 2021, nilai ekspor ke Tiongkok tercatat naik paling tinggi secara month to month hingga ratusan persen yakni 143,53 persen. Peningkatan ini terutama disebabkan karena naiknya ekspor produk ikan dan udang (HS 03),” paparnya.
Dikatakannya, nilai ekspor kumulatif pada periode Januari-Februari 2021 tercatat 75.055.042 dolar AS, atau turun 22,91 persen dibandingkan periode yang sama pada sebelumnya. Sedangkan impor, berlawanan arah dengan ekspor Bali. Kinerja impor Bali pada Februari 2021 justru menunjukkan penurunan.
Nilai impor barang Bali dari luar negeri Februari 2021 tercatat 3.566.583 dolar AS, turun 26,81 persen, dibandingkan Januari 2021 yang tercatat 4.872.950 dolar AS. Secara year on year, nilai impor Bali pada Februari 2021 tercatat menurun sedalam 69,99 persen.
Dari 5 besar negara asal impor di Februari 2021, nilai impor dari kelima negara asal tersebut tercatat mengalami penurunan dengan penurunan terdalam tercatat pada impor asal Taiwan (-59,91 persen) secara mtm. “Secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-Februari 2021 tercatat 8.439.533 dolar AS turun 75,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Dijelaskannya, berdasarkan pelabuhan muat, pengiriman barang ekspor Bali pada Februari 2021 sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan di luar daerah yakni sebesar 95,95 persen. Tertinggi, pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Jawa Timur (Jatim) tercatat 60,34 persen.
Selain lewat Jatim, pengiriman juga melalui DKI Jakarta sebesar 32,90 persen, Jawa Tengah sebesar 2,68 persen, Sumatera Utara sebesar 0,03 persen dan Nusa Tenggara Barat sebesar 0,01 persen. “Sementara, pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Bali tercatat hanya sebesar 4,05 persen, turun jika dibandingkan dengan Januari 2021 yang memuat 5,33 persen dari keseluruhan nilai ekspor Pulau Dewata,” katanya.
BPS Bali juga mencatat, berdasarkan pelabuhan bongkar, impor barang Bali dari luar negeri di Februari 2021 didominasi pelabuhan di Bali yaitu sebesar 88,22 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi Januari 2021 month to month (mtm), terjadi penurunan porsi bongkar barang impor pada pelabuhan di Bali, yang ketika itu tercatat sebesar 94,79 persen. Sementara itu, porsi impor barang melalui pelabuhan di DKI Jakarta tercatat mengalami peningkatan dari 5,21 persen pada Januari 2021menjadi sebesar11,78 persen pada Februari 2021. *dik