Denpasar (bisnisbali.com) – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, berbagai kebutuhan upakara mulai diserbu masyarakat. Seperti wastra palinggih dan sarana upakara lainnya mulai ramai permintaan. Para pedagang pun mengaku sudah menambah stok terutama produk yang cenderung dicari konsumen.
Salah seorang pedagang sarana upakara di Pasar Badung, Sutiariani, Senin (29/3), mengatakan peningkatan stok sarana upakara sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu, terutama untuk wastra palinggih, bokor, keben dan bunga hias.
Permintaan juga sudah mulai mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari biasa. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak keramaian permintaan akan berlangsung sekitar H-10 hingga H-7 Galungan nanti. “Seminggu sebelumnya itu biasanya puncak keramaian, karena pas Sugian (salah satu rangkaian Galungan) orang sudah mulai masang wastra,” ujarnya.
Disinggung soal permintaan dibandingkan Galungan sebelumnya, Sutiarini menyebut kali ini ada sedikit kenaikan. Hal ini dikarenakan menyambut Galungan nanti masyarakat sudah berani datang ke pasar. Tidak seperti sebelumnya warga masih enggan ke pasar. “Kalau enam bulan lalu sedikit orang yang berani ke pasar. Namun, dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, permintaan tentu lebih sedikit saat ini. Hal ini karena masih dipengaruhi oleh lemahnya perekonomian masyarakat,’’ terangnya.
Terkait jenis produk yang dipilih saat ini, menurutnya masyarakat dominan memilih produk yang lebih terjangkau. Produk premium masih cukup banyak digemari. “Meski harganya lebih mahal (produk premium), masyarakat juga masih ada yang berminat, karena melihat kualitas,” katanya. Ada pun harga yang ditawarkan mulai Rp 18.000 hingga Rp 65.000 per meter untuk wastra palinggih, sedangkan bokor mulai Rp 20.000 sampai ratusan ribu per pcs.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang sarana upakara lainnya, Wayan Dodi. Dia mengaku sudah mulai meningkatkan stok terutama untuk wastra palinggih yang banyak dicari masyarakat. Ia memprediksi permintaan akan ramai pada H-10 Galungan. *wid