LESUNYA sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 dirasakan dampaknya oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Untuk itu, LPD mesti menjaga likuiditas demi kontinuitas usaha dan selektif menyalurkan kredit.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si. mengungkapkan, secara umum LPD di Bali mengalami penurunan aset akibat dampak pandemi. Aset menurun 10-15 persen karena masyarakat melakukan penarikan tabungan untuk pemenuhan kebutuhan selama pandemi. Oleh karena itu, pengeluaran kredit selama pandemi harus dilakukan secara selektif. Penyaluran kredit hanya diprioritaskan kredit produktif guna menggeliatkan ekonomi.
Menurut Kepala LPD Talepud ini, LPD merasakan imbas penurunan ekonomi saat pendemi Covid-19. Imbasnya pada laju usaha LPD sebagai lembaga keuangan yang ada di desa adat. Sebab, lembaga keuangan adat ini sebagian nasabahnya merupakan pelaku industri kecil yang berhubungan erat dengan sektor kepariwisataan.
Pengurus LPD mesti bersinergi dengan prajuru desa untuk mengedukasi masyarakat adat yang menjadi nasabah LPD. “Masyarakat diharapkan hanya menarik tabungan sesuai kebutuhan. Kelebihan dana mesti tetap ditempatkan di LPD,” tambahnya. *kup