Gianyar (bisnisbali.com) –Modal finansial dalam memulai usaha penting, namun kecakapan atau keterampilan seseorang jauh lebih penting. Kecakapan lebih bermanfaat sehingga perlu pelatihan dan keterampilan. Keterampilan tidak datang dengan sendirinya, makanya perlu peran lembaga yang memiliki kewenangan dalam hal itu.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan hal itu saat membuka pelatihan kecakapan hidup barista (penyaji kopi profesional) di Vila Kori Maharani, Rabu (17/3) kemarin. “Ke depan persaingan dalam hidup titik beratnya ada pada kecakapan. Pemerintah perlu melaksanakan pendidikan keterampilan dalam segala bidang. Seperti kecakapan hidup barista yang kita laksanakan hari ini, sehingga lahir orang yang punya keterampilan dan keuletan,” ucapnya.
Dikatakannya, bermodal kecakapan atau keterampilan dan menguasai medan di bidangnya, seseorang akan berani memulai membuka usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. Mengenai modal usaha bagi yang ingin membuka usaha, Pemerintah Kabupaten Gianyar menyiapkan stimulus lewat Bank Daerah Gianyar dengan bunga rendah yaitu 0,5 persen per bulan.
Tren minum kopi bagi sebagian besar orang merupakan peluang besar buat para barista untuk memulai usaha dengan kedai kopi yang menyajikan kopi dengan cita rasa terbaik. Terlebih lagi di era sekarang banyak orang yang melakukan diskusi atau rapat kecil di kedai atau restoran kopi. “Kalau dulu kopi identik dengan orangtua, sekarang anak muda, pacaran, rapat kecil atau diskusi minum kopi. Jadi, ini merupakan peluang baik yang bisa diambil,” ujar Bupati Mahayastra.
Untuk itu, ia berpesan agar peserta mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya. Generasi muda Gianyar mesti dapat bersaing di bidangnya masing-masing seprofesional mungkin. Dengan demikian ke depan akan lahir generasi andal di bidangnya terlebih bisa menjadi pengusaha muda yang sukses.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar I Wayan Sadra mengatakan pelatihan dimaksudkan untuk melakukan rekrutmen bagi generasi muda yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan yang tidak memiliki keterampilan dan keahlian. Mereka diedukasi dalam pengembangan kompetensi keahlian.
Ia mengharapkan nantinya terwujud kompetensi andal dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga melalui kewirausahaan. ‘’Generasi muda profesional khususnya dalam keahlian meracik kopi serta peserta terkualifikasi kompeten melalui uji kompetensi dari penguji profesional dapat dijadikan dasar untuk mencari pekerjaan baik di dunia usaha maupun industri,” tambahnya.
Pelatihan kecakapan hidup barista diikuti 16 orang generasi muda Gianyar yang akan dilatih selama 20 hari hingga 5 April mendatang. *kup