Tabanan (bisnisbali.com) –Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Lonjakan pengangguran terjadi di mana-mana, termasuk di Kabupaten Tabanan. Atas kondisi tersebut, Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan, S.E., mengunjungi Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kabupaten Tabanan yang ada di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Selasa (9/3) kemarin.
Wabup Edi didampingi Kepala Dinas Nakertrans, OPD terkait, Camat Kerambitan, Plt. Kepala UPTD LLK Tabanan, Perbekel dan tokoh masyarakat setempat, berkesempatan meninjau kegiatan peserta pelatihan, di antaranya pelatihan tentang elektronik (perbaikan AC), otomotif (perbaikan motor), pengolahan kopi dan menjahit pakaian.
Wabup Edi sangat mengapresiasi para peserta pelatihan yang sangat serius melaksanakan kegiatan. Sebelumnya ia sempat berpikir apa yang dilakukan di LLK ini, namun setelah menyaksikan secara langsung, apa yang dipikirkannya terbayarkan. “Setelah saya datang ke lokasi, ternyata luar biasa. Pertama saya lihat pelatihan AC. Ketika keluar dari BLK ini, sudah pasti mereka bisa bekerja. Itu yang membanggakan kami sebagai Pemerintah Kabupaten Tabanan,” ungkapnya.
Pihaknya selanjutnya melihat pelatihan mengolah kopi, menjahit dan sepeda motor. Dikatakannya, inilah peran pemerintah dalam menjembatani SDM di Tabanan. Ketika mereka keluar dari LLK mesti bisa disalurkan untuk bekerja. “Nah, itu poin bagaimana kita bisa mengantisipasi bertambahnya pengangguran di Tabanan,” ujarnya.
Wabup Tabanan juga mengomentari bangunan LLK yang sangat memprihatinkan. Pihaknya melalui Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tabanan sudah melakukan langkah-langkah untuk bisa melakukan perbaikan, baik ke pusat maupun ke provinsi. “Sejak 2020 sudah ada tanggapan dari bapak gubernur. Namun, sekarang ini kan kondisi covid, jadinya tertunda. Kami di Kabupaten Tabanan akan mendorong kembali provinsi agar bisa memberikan prioritas terhadap LLK terkait masalah revitalisasi gedung,” beber Edi.
Menurutnya, melakukan perbaikan atau pembangunan melalui APBD Tabanan tidak memungkinkan di situasi pandemi saat ini. Sebab, PAD Kabupaten Tabanan mengandalkan pariwisata, sedangkan sektor ini tutup total. “PAD kita sangat memprihatinkan, belum mampu untuk itu. Tetapi kita selalu optimis melakukan skala prioritas di LLK Tabanan,” tambahnya.
Plt. Kepala UPTD LLK Tabanan I Nengah Sugiharta menambahkan, di situasi pandemi ini banyak sekali yang mendaftar atau ingin menjadi peserta pelatihan. Pihaknya tidak bisa menerima semua pelamar karena keterbatasan alat dan infrastruktur. Pelatihan kerja yang diadakan di antaranya barista, pengolahan hasil pertanian dan perikanan, elektronik, otomotif, tata rias dan pelaku UKM. “Yang paling banyak peminatnya saat ini adalah barista dan tata rias. Kami tidak bisa menerima secara sekaligus, namun bertahap,” ungkapnya saat berbincang dengan Wabup Edi.
Saat ini peserta pelatihan berjumlah 94 orang. Mereka mengikuti 14 paket latihan gratis untuk gelombang satu. Peserta melakukan pelatihan rata-rata selama satu bulan. Peserta latihan sebelumnya sudah banyak yang bekerja sesuai pelatihan yang ditekuni. *man