SAMPAH plastik yang banyak ditemukan di lingkungan masyarakat mendapatkan sorotan dari wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur ke Bali. Untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, seluruh komponen masyarakat mesti menangani sampah dengan memilah sampah organik dan sampah plastik.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gianyar Putu Gede Pebriantara mengatakan, setelah pemerintah mampu menangani pandemi Covid-19 nantinya, wisman dipastikan datang ke Bali. Oleh karena itu, saat masa pandemi ini masyarakat mesti optimal menangani masalah sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik.
Penanganan sampah organik bisa dilakukan dengan membuat biopori. Sampah organik seperti dedaunan bisa diolah menjadi kompos atau dimasukkan ke lubang biopori Selain itu, masyarakat mesti meningkatkan kesadaran untuk memilah sampah di tingkat rumah tangga. Ini bertujuan menjaga lingkungan tetap bersih dan menjaga alam sesuai konsep Tri Hita Karana.
Menurut pria yang akrab disapa Pak Pebri ini, walaupun sangat sulit masyarakat mesti membudayakan diri memilah sampah dari tingkat rumah tangga. Sampah plastik yang bernilai ekonomis bisa diteruskan ke bank sampah.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Gianyar memang masih menerima sampah organik dan residu. Ke depannya, pemkab hanya bisa menerima sampah residu. “Untuk itu sampah seharusnya ditangani dari sumbernya yaitu rumah tangga, setelah itu diselesaikan di tingkat desa,” tutupnya. *kup