Denpasar (bisnisbali.com) –Penjualan pakaian bekas sedang tren digeluti oleh anak-anak muda dengan memanfaatkan media dalam jaringan (daring) atau online. Biasanya pembelian yang diharuskan dalam jumlah banyak menjadi kendala bagi pelaku bisnis yang notabene anak muda karena membutuhkan banyak modal. Namun, dengan mendatangi sentra penjualan pakaian bekas di Pasar Badung (khususnya malam hari), memberi peluang baru untuk mengembangkan bisnis penjualan secara online ini.
Salah seorang pebinis pakaian bekas (preloved) online, Anggun, mengatakan pakaian bekas di area basement Pasar Badung bisa didapatkan dengan cara satuan, sehingga sesuai dengan kemampuan dirinya yang tidak memiliki banyak modal. “Misalnya beli satu pcs juga bisa, tidak harus borongan dalam jumlah besar. Jadi, punya modal sedikit, tetap bisa jalan,” ungkapnya beberapa hari lalu.
Pakaian bekas yang ditawarkan harganya cukup terjangkau. Selain harganya lebih murah, pilihan pakaian bekas yang ada di Pasar Badung juga beragam, mulai dari sisi merek hingga model yang mengikuti zaman. Pakaian bekas ini selanjutnya dijual kembali melalui promosi di media sosial.
Anggun mengakui harga jualnya memang lebih mahal karena sebelum dijual kembali kepada konsumen dirinya melakukan beberapa pengobatan, seperti mencuci dan menyetrika sehingga mempercantik tampilan pakaian bekas tersebut.
Terkait bisnis baju bekas untuk dijual kembali, Andi, salah seorang pemilik lapak pakain bekas asal Banyuwangi, menyebutkan selain pembeli yang datang untuk dipakai sendiri, banyak pelanggannya yang datang ke lapaknya membeli pakaian bekas untuk dijual kembali. “Biasanya yang datang untuk membeli dagangan sering mencari pakaian yang sudah kami diskon, sehingga mereka bisa membeli lebih banyak dengan harga terjangkau,” terangnya. *wid