Denpasar (bisnisbali.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali melakukan kunjungan kerja ke Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (11/2) lalu. Dalam kunjungan yang diterima langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) itu dibahas berbagai program pemulihan pariwisata Bali.
Beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya soal soft loan (pinjaman lunak) Rp 9,9 triliun bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali serta usulan penerapan Free Covid-19 Corridor (FCC) di Bali. Bahkan, usulan FCC yang merupakan skema untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Bali sudah masuk pembahasan tingkat akhir di pusat.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tengah mengkaji konsep pariwisata pada masa pandemi ini. Hal ini sesuai usulan yang diajukan Pemprov Bali beserta pelaku pariwisata.
Konsep tersebut akan mengizinkan warga negara asing datang ke Bali dengan syarat sudah divaksin di negara asalnya. Kemudian, begitu tiba di Bali harus melakukan rapid test antigen untuk memastikan wisman tersebut bebas dari Covid-19. ”Hal ini sudah dibicarakan dengan Menkumham, Menkes, Menlu dan Satgas Covid-19. Pada prinsipnya usulan sudah ada dalam pembahasan tingkat akhir di pusat,” ungkap Sandiaga Uno.
Soal soft loan, dia menegaskan, usulan Pemprov Bali dan Kadin Bali adalah konsep stimulus (dana segar yang on top of the existing loan) sejumlah Rp 1,5 miliar untuk cash flow (arus kas) pelaku pariwisata. “Sekarang hal tersebut sedang dalam pembahasan dan masuk program pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini juga menyebut, rencana program-program padat karya pemulihan pariwisata Bali yang sudah mulai tahap realisasi lewat pencanangan 177 desa wisata, pembangunan jogging track, perbaikan destinasi wisata hingga pengolahan sampah di Klungkung. “Pak Gubernur menambahkan rencana pengolahan sampah di Kuta dan beberapa lokasi destinasi wisata lain yang diharapkan mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya,” jelas Menparekraf didampingi Ketua Kadin Bali Made Ariandi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho dan Kadis Pariwisata Bali I Putu Astawa.
Pertemuan tersebut juga membahas program vaksinasi Covid-19 yang seiring makin membaiknya kondisi sehingga Bali akan mendapatkan prioritas. Teknis pelaksanaan vaksinasi gotong royong dan mandiri masih digodok oleh Kadin pusat. Melalui dana recovery sektor pariwisata yang diarahkan ke vaksin dengan target 1,2 juta pekerja di sektor pariwisata akan mampu menumbuhkan dan membangkitkan kepercayaan publik terhadap Bali. “Kita doakan bersama semoga semuanya cepat pulih dan pariwisata bisa kembali. Jika pariwisata pulih, ekonomi akan kembali. Jika bicara pariwisata Indonesia, tak bisa lepas dari Bali,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya dalam upaya mempercepat pemulihan dampak pandemi Covid-19 di Bali. “Beliau (Menparekraf) sudah menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap pariwisata di Bali,” katanya.
Pihaknya berharap semua program yang telah dicanangkan tersebut dapat segera direalisasikan pada tahun 2021. Hal ini agar para pelaku parwisata dan mereka yang terdampak di Bali bisa segera tertolong dan diselamatkan minimal dalam jangka pendek. “Semakin cepat akan semakin baik (realisasinya-red). Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri (Sandiaga Uno- red) yang secara rutin datang ke Bali menyampaikan progres penyelesaian program-program ini,” ucap Gubernur Koster. *wid