Tabanan (bisnisbali.com) –Kabupaten Tabanan mengelola dana Rp 4.591.000.000 untuk kegiatan di bidang prasarana dan sarana pertanian (PSP) pada tahun ini. Anggaran bersumber dari TP Provinsi dan APBD Tabanan dengan 15 jenis kegiatan yang ditargetkan rampung pada Agustus 2021 mendatang.
Data dari Dinas Pertanian Tabanan, bantuan tersebut nantinya untuk mendanai sejumlah kegiatan. Proyek yang dananya bersumber dari TP provinsi yakni rehabilitasi jaringan irigasi tersier dengan pagu mencapai Rp 900.000.000, pengerjaan dam parit dengan nilai pagu Rp 240.000.000, perpipaan menunjang tanaman pangan dengan anggaran sebesar Rp 84.000.000, perpompaan menunjang tanaman pangan sebesar Rp 119.000.000, dan perpompaan menunjang peternakan sebesar Rp 88.000.000.
Kemudian, kegiatan yang dananya bersumber dari APBD Tabanan yakni belanja modal bangunan gedung kantor senilai Rp 1.000.000.000, pembangunan jalan usaha tani dianggarkan Rp 935.000.000, pembangunan senderan dan jaringan irigasi Rp 175.000.000, jalan usaha tani Banja Tegeh Angseri Rp 100.000.000, pembetonan saluran irigasi dan jalan Subak Tempek Babakan Kesiut Rp 100.000.000, rabat beton jalan Sb. Banjar Beluangan Rp 100.000.000, pembangunan dam parit Rp 240.000.000, pembangunan embung Rp 240.000.000, pembangunan jalan usaha tani Rp 200.000.000, dan pembangunan pintu air dengan anggaran Rp 70.000.000.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana, Jumat (5/2), mengungkapkan, saat ini untuk titik atau unit yang akan mendapatkan alokasi perbaikan atau pembuatan infrastruktur pertanian ini sudah dikantongi. Misalnya, lokasi yang nantinya akan mendapat bantuan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier menyasar 12 titik ini sudah ada, menyebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Tabanan. “Nantinya jika 12 titik tersebut rampung dikerjakan, maka akan mampu mengaliri luasan hingga 600 hektar,” tuturnya.
Bercermin dari itu maka harapannya, hasil akhir dari bantuan infrastruktur bidang pertanian ini bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP) di Kabupaten Tabanan. Sebab, perbaikan irigasi khususnya pada saluran yang bocor akan membuat lahan pertanian di sejumlah titik akan mampu berproduksi atau dilakukan penanaman dua kali seiring dengan terpenuhinya pengairan. Selain itu, dengan perbaikan irigasi maupun pembuatan embung pertanian akan bisa menopang produktivitas sekaligus produksi untuk menjaga ketahanan pangan Tabanan.
“Semua pengerjaan kegiatan infrastruktur pertanian ini akan dimulai pada Maret dan rampung pada Juli atau paling lambat Agustus 2021 nanti,” tandasnya. *man