Denpasar (bisnisbali.com) – Pendapatan dan volume lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis hingga 70 persen. Hal ini dikarenakan menurunnya aktivitas pariwisata di Bali sejak pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang belum lama ini mengatakan, pendapatan dan volume lalu lintas di jalan Tol Bali Mandara sangat tergantung pada aktivitas pariwisata. “Karena pariwisata internasional ditutup, maka selama tahun 2020 pendapatan Tol Bali Mandara turun hingga 70 persen per harinya,” jelasnya.
Dari data yang diberikannya, sebelum pandemi melanda dan industri pariwisata di Bali masih berjalan normal, arus lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara mencapai 40.000-45.000 kendaraan per hari. Setelah adanya virus corona, aktivitas di jalan tol turun hingga menjadi rata-rata 9.000-12.000 kendaraan per hari.
Menurut Adiputra Karang, oleh karena mengalami penurunan volume lalu lintas, maka operasional gardu Tol Bali Mandara disesuaikan dengan volume kendaraan yang melintas. Jika terjadi penumpukan, operasional gardu akan ditambah.
Ada beberapa upaya efisiensi yang dilakukannya untuk menambah pendapatan Tol Bali Mandara. Salah satunya adalah usaha di bidang iklan dan penerapan green toll road seperti upaya membangun solar cell (sel surya). “Untuk solarcell kami melakukan kerja sama dengan PT Bukit Asam dan saat ini prosesnya sedang dilakukan studi uji kelayakan bisnis oleh LAPI ITB. Efisiensi ini dilakukan karena kami masih memiliki kewajiban untuk membayar bunga bank,” tambahnya. *wid