Gianyar (bisnisbali.com) –Di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19, ada indikasi pemilik hotel di Bali menjual aset propertinya kepada investor. Terkait hal itu, Kadisparda Kabupaten Gianyar A.A. Gde Putrawan mengharapkan pengelola hotel di daerahnya bertahan dan berupaya mengoptimalkan penggarapan pasar domestik sehingga tidak sampai menjual hotel.
Ia mengaku sampai saat ini belum mendengar ada akomodasi di Gianyar termasuk di Ubud yang dijual kepada investor imbas pandemi Covid-19. “Kami mengajak pemilik dan pengelola akomodasi bertahan sampai kondisi pandemi Covid-19 berakhir,” ucapnya, Kamis (4/2) kemarin.
Gde Putrawan minta pelaku pariwisata di Gianyar menggarap pasar domestik saat lesunya pasar wisatawan mancanegara (wisman) sekarang ini. Sebab, pemerintah sudah melakukan penanganan pandemi Covid-19 termasuk mengoptimalkan kegiatan vaksinasi. Ia mengharapkan vaksinasi dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes) secara ketat bisa membuat kasus Covid-19 menurun. Jika kasus Covid-19 berkurang, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak lagi dijalankan.
Menurutnya, selama penerapan PPKM pergerakan masyarakat dan pergerakan wisatawan terbatas karena aktivitas rumah makan dan restoran dibatasi sampai pukul 20.00 Wita. “Ini tentu bisa mengurangi kenyamanan wisatawan yang ingin santai makan malam di rumah makan atau restoran,” jelasnya.
Setelah PPKM dievaluasi, wisdom dari Surabaya, Jakarta dan daerah lainnya akan kembali mengunjungi dan menginap di kawasan Gianyar. Pelaku pariwisata Gianyar selama ini banyak menggarap pasar mancanegara akan mampu bergeser menggarap pasar domestik.
Di Gianyar tersedia akomodasi dari kelas termurah seperti pondok wisata sampai akomodasi hotel bintang harga termahal. Hotel bintang terdapat 34 unit, hotel melati 328 unit dan pondok wisata 1.537 unit. “Semua akomodasi termasuk hotel bintang di Ubud bisa menggarap pasar domestik dengan diskon tarif menginap,” tegasnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar Pande Mahayana Adityawarman sebelumnya mengatakan, akomodasi di Gianyar dan Ubud khususnya telah mengoptimalkan penggarapan wisdom dan wisman yang sudah lama di Bali termasuk di Ubud.
Pria yang akrab disapa Adit Pande ini mengajak seluruh masyarakat dan pelaku pariwisata menerapkan prokes secara ketat sehingga kasus Covid-19 menurun. Dengan berkurangnya kasus Covid, pelaksanaan PPKM bisa dievaluasi. Sebab, jam buka rumah makan dan restoran dibatasi sampai pukul 20.00 Wita mengurangi kenyamanan wisatawan dan membatasi aktivitas masyarakat lokal. *kup