Gianyar (bisnisbali.com) –Lesunya sektor pariwisata berdampak cukup signifikan terhadap transaksi di Pasar Umum Ubud, Kabupaten Gianyar. Menurunnya pembelian kebutuhan dapur untuk hotel, restoran dan rumah makan membuat transaksi pasar terjun bebas.
Kepala Pasar Umum Ubud, I Wayan Sukadana, Minggu (31/1) kemarin, mengatakan turunnya sektor pariwisata membuat jumlah transaksi penjualan pedagang pelataran di Pasar Umum Ubud mengalami penurunan. Sementara pedagang suvernir sering tutup akibat turunnya kunjungan wisatawan.
Dijelaskannya, pedagang pelataran dan pedagang suvenir di Pasar Umum Ubud yang aktif berjumlah 358.313. Penurunan transaksi pasar bisa dilihat dari turunnya jumlah pungutan retribusi pasar dari pedagang sampai 30 persen. “Ini karena banyak kios suvenir tutup akibat minimnya kunjungan wisatawan disebabkan lesunya sektor pariwisata Bali sebagai dampak pandemi Covid-19,” ucapnya.
Ia mengatakan pendapatan retribusi memang dari pedagang pelataran (pagi) dan pedagang kios suvenir (siang). Ketika kios suvenir sering tutup praktis pungutan retribusi pasar menjadi menurun. Pedagang pelataran biasanya buka pukul 09.00 Wita, sedangkan pedagang kios suvenir buka pukul 09.00 dan tutup pukul 15.00 Wita. “Bulan Desember lalu kunjungan wisatawan domestik (wisdom) sempat ramai sehingga pedagang suvenir ada yang tutup pukul 19.00 Wita,” jelas Sukadana.
Terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), petugas keamanan pasar bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu mengingatkan pedagang dan pengunjung pasar agar menerapkan protokol kesehatan (prokes). Ini mencakup 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. “Pengunjung yang melanggar selalu ditegur, sedangkan pedagang dibina agar taat prokes,’’ tegasnya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary, sembilan pasar dikelola Pemkab Gianyar, yaitu Pasar Umum Gianyar, Pasar Umum Sukawati, Pasar Seni Sukawati, Pasar Blahbatuh, Pasar Hewan Semebaung, Pasar Umum Tampaksiring, Pasar Umum Ubud, Pasar Umum Tegallalang dan Pasar Umum Payangan.
Disebutkannya, tahun 2020 memang terjadi penurunan pemungutan retribusi pasar karena pandemi covid dan proses kegiatan revitalisasi pasar. “Walaupun pendapatan retribusi sedikit menurun, perhitungan target kami tercapai,” tambahnya. *kup