Minggu, November 24, 2024
BerandaAdvHUT Ke-66 PSPS Bakti Negara Dirayakan dengan Prokes Ketat, Digelar Sederhana...

HUT Ke-66 PSPS Bakti Negara Dirayakan dengan Prokes Ketat, Digelar Sederhana dan Diikuti Semua Anggota Secara Daring

HARI Ulang Tahun (HUT) ke-66 Perguruan Seni Pencak Silat (PSPS) Bakti Negara dirayakan secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, tanpa mengurangi semangat dan esensi.

HARI Ulang Tahun (HUT) ke-66 Perguruan Seni Pencak Silat (PSPS) Bakti Negara dirayakan secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, tanpa mengurangi semangat dan esensi. Jumlah peserta yang hadir dibatasi hanya 50 orang terdiri dari pengurus, Dewan Pendekar DPD Pusat dan atlet Bakti Negara yang akan berlaga di PON Papua, bertempat di Puslat Bakti Negara, Jalan Kertanegara, Ubung Kaja, Denpasar, Minggu (31/1).

Turut hadir di acara tersebut, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta selaku Ketua DPD Bakti Negara Provinsi Bali serta Ketua Lembaga Dewan Pendekar Pusat Bagus Alit Sucipta. Perayaan HUT kali ini juga diikuti oleh semua anggota Bakti Negara di semua DPC secara daring dengan jumlah peserta maksimal 30 orang di setiap lokasi dengan tetap menerapkan prokes.

Ketua DPD Bakti Negara Provinsi Bali I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan, PSPS Bakti Negara sebagai perguruan pencak silat asli Bali yang lahir, tumbuh dan berkembang di Bali secara konsisten mampu meraih prestasi baik pada level daerah, nasional dan internasional. Serta mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dan untuk membangun bangsa sebagai bagian dari pendidikan karakter, sehingga lahir pemuda yang berjiwa ksatria. Untuk itu, diharapkan insan Bakti Negara agar selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan prestasi, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Giri Prasta juga menyampaikan apresiasi atas prestasi yang telah ditorehkan oleh atlet-atlet Bakti Negara pada level daerah, nasional maupun internasional sehingga mampu mengharumkan nama Badung, Bali dan Indonesia. “Kita harus selalu mengenang dan mewarisi semangat pendiri dan peni sepuh Bakti Negara, karena sudah mewariskan kita nilai luhur seni bela diri. Untuk itu, mari kita jaga semua ini agar Bakti Negara selalu ajeg. Saya merasa sangat bangga menjadi bagian Bakti Negara, jadi apapun Giri Prasta akan selalu menjadi bagian keluarga besar Bakti Negara,” ujarnya.

Untuk memperkenalkan seni pencak silat kepada generasi muda pihaknya mendorong sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Badung untuk menyediakan ekstrakurikuler silat Bakti Negara. “Tidak hanya sampai di sana, ke depannya kita akan bangun padepokan di setiap kabupaten/kota yang ada di Bali sehingga atlet-atlet kita memiliki sarana memadai dalam meningkatkan prestasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Dewan Pendekar Pusat Bagus Alit Sucipta menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung yang juga selaku Ketua DPD Bakti Negara Provinsi Bali yang diharapkan dapat memotivasi para atlet yang akan berlaga pada PON di Papua mendatang untuk menorehkan prestasi lebih baik. Dikatakan juga yang hadir pada HUT ke-66 PSPS Bakti Negara di Pusat Latihan Bakti Negara adalah tokoh-tokoh dan anggota pendekar lembaga DPD Bakti Negara Pusat.

“Astungkara di usia yang ke-66 tahun ini Keluarga Besar Bakti Negara berprestasi di segala bidang termasuk juga di perpolitikan yang dibuktikan dengan terpilihnya kembali Bapak Nyoman Giri Prasta dengan raihan suara sebanyak 95 persen pada Pilkada Badung 2020. Artinya kita selalu terdepan di bidang prestasi. Ini sebagai tolok ukur dan sekaligus sebagai semangat untuk adik-adik yang akan tampil pada saat PON yang akan datang di Papua. Perlu saya sampaikan dari 21 kelas yang dipertandingkan di PON astungkara Bakti Negara mewakili 17 kelas. Ini yang luar biasa di dalam situasi yang terjadi sekarang kita tetap mampu melahirkan atlet untuk Badung dan Bali,” ucapnya.

Selanjutnya, Ketua Panitia HUT ke-66 PSPS Bakti Negara Made Suarsa melaporkan, tema yang diusung pada HUT kali ini yakni “Semangat dan Optimis Wujudkan Ketangguhan Perguruan di Era New Normal, Bela Diri, Bela Keluarga, Bela Negara” dirasa sangat relevan untuk menyikapi kondisi yang ada saat ini, dunia dilanda pandemi. *adv

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer