Tabanan (bisnisbali.com) –Tahun ini, target sambungan air di Perusahaan Tirta Amerta Bhuana (PDAM Tabanan) berpotensi menurun di tengah pandemi Covid-19. Penurunan jumlah sambungan tersebut sudah terlihat sejak Oktober 2020 dan terasa hingga tahun ini.
Kabag Hubungan dan Langganan Perumda Tirta Amertha Bhuana Budi Gunawan didampingi Kasubag Humas Perumda Air Minum Tirta Amertha Bhuana, Agus Sanjaya, Kamis (28/1) kemarin mengungkapkan, penurunan sambungan rumah tangga tiap bulan mencapai puluhan. Biasanya sebelum pandemi Covid-19 rata-rata per bulan tambahan sambungan rumah tangga bisa mencapai 100 orang, kini menjadi 47 sambungan rumah tangga. “Meski tambahan sambungan rumah tangga menurun, target kami untuk 2020 tercapai. Tahun lalu target 1.200 dan itu terpenuhi,” tuturnya.
Menurut Budi Gunawan, tahun lalu target terlampaui dengan jumlah sambungan mencapai 1.791. Tapi jika dibandingkan dengan capaian 2019, capaian 2020 lalu alami penurunan dari capaian 1.800 sambungan dengan posisi target 1.200. Bercermin dari hal itu, tahun ini target 1.200 yang kembali dipasang belum bisa dipastikan dapat tercapai.
Di sisi lain, sampai saat ini untuk pemanfaat sumber mata air belum ada penambahan. Yakni, 34 sumber mata air, terdiri dari 24 sumber mata air dan 10 sumber air baku untuk memenuhi pelanggan yang mencapai 59.572 saat ini. Kendati tidak ada penambahan sumber mata air, dari sumber mata air yang ada ini masih bisa melayani ribuan pelanggan yang sudah dimiliki.
“Termasuk juga dalam hal menangani gangguan layanan air bersih terutama di saat musim hujan yang banyak ditemukan gangguan pipa. Kami siap memberi layanan untuk diperbaiki pada saat itu juga, sehingga tidak mempengaruhi aliran distribusi air ke rumah tangga,” tegasnya.
Meski begitu dia berharap, di tengah kondisi cuaca buruk ini para pelanggan air bersih selalu bersiap menampung air. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyelamatan jika nanti air PDAM mengalami gangguan. *man