Gerakkan Ekonomi, Pengembangan UMKM Wajib Dilakukan

Bank Indonesia (BI) tidak hanya mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS.

263
ENDEK – Perajin endek di Jalan Sekar Jepun, Denpasar, tengah mewarnai kain. (foto/eka adhiyasa)

Denpasar (bisnisbali.com) – Bank Indonesia (BI) tidak hanya mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan digitalisasi sistem pembayaran menggunakan QRIS. Bank sentral juga selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Kepala Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho di Renon, Kamis (28/1), menyatakan perlu upaya untuk terus meningkatkan pengembangan UMKM di Bali. UMKM diharapkan kian kuat di tengah berbagai kondisi. Bank sentral memberikan dukungan dari hulu ke hilir. Dukungan ini diberikan karena BI melihat bahwa UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian, serta menyerap banyak tenaga kerja.

Dukungan BI tidak dalam bentuk modal usaha kepada UMKM binaan, namun juga memfasilitasi UMKM binaan untuk mendapatkan pembiayaan seperti kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit mikro dari bank. Terobosan BI Bali untuk UMKM dengan membangun data base UMKM berbasis web yang bernama Bali UMKM Centre yang menyediakan data dan profil UMKM dari seluruh sektor ekonomi yang ada di Bali.

“Selain berisikan data jenis produksi, pemilik usaha, alamat, nomor hp, foto-foto produk yang menarik, juga menyajikan informasi media sosial yang digunakan untuk berpromosi, serta info QRIS untuk bertransaksi,” ujarnya.

UMKM tersebut akan diberikan informasi dan update terkait pelatihan dan berbagai macam informasi terkait digitalisasi transaksi pembayaran dan penjualan melalui market place. Termasuk, mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Gerakan tersebut merupakan salah satu dari banyak upaya-upaya pemerintah di bawah arahan Kemenko Marinvest dengan kementerian terkait untuk membantu UMKM di masa pandemi Covid-19 menggalakan penggunaan produk-produk UMKM yang kualitas tidak kalah dengan produk buatan luar negeri.

“Tantangannya adalah, produk-produk UMKM harus terus meningkatkan kualitasnya sehingga pengguna puas menggunakannya. Dengan ada nya program ini, produk-produk UMKM akan dibeli oleh masyarakat luas dan secara bertahap UMKM dapat bertahan dan kembali bangkit sebagai penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Bali,” paparnya. *dik