Denpasar (bisnisbali.com) –Menjaga kebersihan lingkungan sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Untuk itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sangat mengapresiasi gerakan-gerakan yang dilakukan komunitas dalam menjaga lingkungan, salah satunya Komunitas Bhakti Ring Pertiwi (B-Riper).
Hal tersebut terungkap saat Wakil Gubernur Coke Ace menerima audiensi Ketua Komunitas Bhakti Ring Pertiwi (B- Riper) Desa Penebel, Tabanan, Putu Parta, di ruang kerjanya, Senin (25/1) kemarin. Didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I.B. Wisnuardhana, Cok Ace menyampaikan apresiasi atas gerakan B-Riper yang secara sukarela melakukan kegiatan pembersihan sungai guna menjaga kelestarian sungai dan alam sekitar. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian kita pada lingkungan. Ke depan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya secara bersama-sama menjaga lingkungan perlu terus dilakukan dan gerakan ini bisa menjadi contoh,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini luar biasa karena melakukan hal yang nyata untuk alam. “Ini sangat sejalan dengan Sad Kerthi yang tertuang dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Hal-hal kecil yang berdampak besar seperti ini kita tularkan di tengah masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan,’’ tuturnya.
Ke depannya, Wagub Cok Ace berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan dan terbentuk sinergi yang baik antara pemerintah dan elemen masyarakat sehingga bersama-sama bergotong royong menjaga alam sehingga alam benar-benar terjaga kesucian serta kelestariannya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua B-Riper, Putu Parta, menyampaikan pihaknya rutin melakukan kegiatan pembersihan sungai di desanya terutama dari sampah. Gotong royong ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan sungai yang sekaligus akan berimbas pada kelestarian habitat yang ada di lingkungan sungai. B- Riper juga melakukan kegiatan menjaga kelestarian sawah-sawah sekitar baik dari pencemaran sampah maupun serangan hama tikus. “Kami melakukan kegiatan ini secara sukarela dilandasi semangat gotong royong. Kami ingin mewujudkan lingkungan desa yang bersih bebas sampah. Kami bekerja secara ikhlas sesuai kemampuan masing-masing untuk pertiwi,’’ imbuhnya. *wid
