Denpasar (bisnisbali.com) –Peralihan pengunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik berbasis bateri menjadi hal yang digaungkan guna mendukung Bali clean and green. Tahun ini ditargetkan pertumbuhan kendaraan listrik khususnya motor listrik di Bali mencapai 1.000 unit.
Manajer Sub Bidang Strategi Pemasaran PLN UID Bali Oscar Praditya belum lama ini mengatakan, penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi program yang ingin dicapai untuk mendukung pengotimalan sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia. Di Bali ditargetkan ada 1.000 kendaraan listrik pada tahun 2021 dengan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) akan dilakukan di 67 titik. “Pemerintah akan mengurangi impor BBM serta Bapak Jokowi ingin mengoptimalkan SDA yang ada terutama komponen pembuatan baterai, sehingga Indonesia bisa mandiri dalam energi,” ungkapnya.
Beberapa kebijakan dari pemerintah pun telah dikeluarkan guna mendukung beralihnya penggunaan kendaraan berbasis BBM menjadi KBLBB. Mulai dari Permendagri Nomor 8 Tahun 2020 yang memberikan kemudahan dalam pengenaan tarif pajak paling tinggi yiatu 30 persen dari dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor. Kemudian didukung pula Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 65 Tahun 2020 tentang konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai. Serta didukung pula oleh Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk kendaraan listrik berbasis baterai.
Dengan itu, Oscar Praditya mengatakan, PLN saat ini juga membuat beberapa kebijakan internal untuk mendukung percepatan konversi kendaraan konvensional ke KBLBB. Seperti, pemberian diskon tambah daya bagi pelanggan yang memiliki kendaraan listrik, pemberian diskon tarif listrik hingga 20 persen bagi pelanggan yang melakukan carging kendaraan di rumah dari pukul 22.00 hingga 04.00 serta memberikan tarif khusus kepada pihak swasta yang ingin mengembangkan SPKLU.
Disinggung terkait daya mampu di Bali jika kendaraan listrik ini booming, Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya menambahkan, daya mampu di Bali saat ini sekitar 1.200 MW dengan beban puncak 700 MW. Beban puncak tertinggi yang pernah terjadi, dikatakannya, sebesar 980 MW, sehingga Bali masih memiliki cadangan daya saat ini.
Untuk ke depan, Arya juga mengatakan akan ada tambahan pembangkit dari Jawa dengan daya 250 MW pada tahun 2023. “Pada tahun 2025 kami berharap Jawa-Bali Conecction sudah beroperasi yang akan menambah suplly lagi 2.000 MW,” imbuhnya. *wid