Denpasar (bisnisbali.com) – Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Prestasi adalah UMKM di Denpasar yang pertama kali melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Namun di tengah pandemi Covid-19, pelaksanaan RAT, Senin (18/1) kemarin, menganut serta mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yakni wajib memakai masker, mencuci tangan dan dihadiri anggota secara terbatas.
Praktisi koperasi yang juga mantan Kadiskop Bali, Dewa Nyoman Patra, S.H., M.H., mengungkapkan, apa yang dilakukan pengurus KSP Bina Prestasi ini paut dijadikan contoh oleh koperasi lainnya bahwa RAT wajib dilakukan namun tetap mengesepankan prokes. Termasuk membatasi jumlah anggota yang mengikuti RAT agar tidak terjadi kerumunan.
Dewa Nyoman Patra yang menjadi pengawas di koperasi ini menegaskan, untuk bisa menjalani RAT secara sederhana perlu dilakukan pra RAT sehingga saat RAT tak berlangsung lebih dari dua jam. Namun berita acara pelaksanaan RAT tetap dilengkapi dengan tanda tangan persetujuan pengurus dan anggota yang hadir. “Ini sudah bagus cukup mengundang 9 perwakilan anggota,” tegasnya.
Saat itu dia menyarankan koperasi ini lebih berhati-hati menyalurkan kredit di saat pandemi. Dia minta pengurus memprioritaskan kredit kepada para anggotanya dengan ketentuan yang berlaku. Sebab diakui saat ini banyak warga luar Bali yang memerlukan dana, namun tak bekerja. Apalagi di masa pandemi ini banyak koperasi yang belum maksimal mencapai target penerimaan.
Hal itu dibenarkan Kadiskop UMKM Kota Denpasar I Made Erwin Surya Darma bahwa pelaksanaan RAT di tengah pandemi Covid-19 tak mesti dilakukan saat normal. Bisa dilakukan secara virtual atau dihadiri anggota secara terbatas dengan mematuhi prokes Covid-19. ‘’Yang penting ada laporan RAT ke dinas dan disetujui anggota,’’ tegasnya.
Sementara itu, Manajer KSU Bina Prestasi Drs. Ketut Rai Sukerta, M.Si., didampingi Ketua, I Nyoman Adi mengatakan, RAT secara terbatas dilakukan lebih awal mengingat pandemi Covid-19 sekaligus menghormati PPKM yang sedang berlangsung di Kota Denpasar. Hasil RAT seperti besarnya keuntungan Rp 107 juta lebih, pembagian sembako, dan lain-lain, akan disebarkan ke WA grup sehingga lebih efisien.
Dia mengatakan, koperasi yang dipimpinnya benar-benar koperasi yakni dari, oleh dan untuk anggota. Dari 200 lebih anggotanya, sebagian besar adalah pedagang kecil dan UMKM dengan pinjaman mencapai Rp 2,3 miliar. Syukurnya di tengah pandemi Covid-19 koperasi untuk bisa mencapai target 100 persen dengan kredit macet sekitar 3 persen. “Tinggal kami menambah modal berupa simpanan berjangka dan simpanan wajib,”tegasnya. *