TAHUN lalu penanganan bencana alam masih menyisakan tunggakan. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Sucita, tunggakan tersebut segera diselesaikan dengan alokasi yang didapat tahun ini.
Tahun 2021 ini BPBD Tabanan mendapat alokasi anggaran Rp 1,9 miliar atau sama seperti pada 2020 lalu. “Alokasi ini akan diarahkan untuk membantu masyarakat dan kelompok, termasuk fasilitas masyarakat apabila terkena bencana. Selain itu, untuk menyelesaikan penanganan bencana yang terjadi pada akhir 2020,” tutur Ngurah Sucita.
Dibandingkan tahun 2018 dan 2019, anggaran Rp 1,9 miliar ini tidak mengalami perubahan dan biasanya mencukupi hingga akhir tahun. Tapi pada 2020 dengan intensitas dampak bencana yang jumlahnya lebih besar daripada sebelumnya, membuat penanganan pascabencana tidak bisa diselesaikan dengan anggaran yang ada. Bercermin dari itu, sisa tunggakan tahun lalu tersebut akan dialokasikan dari alokasi yang didapat tahun ini. “Tahun ini jika anggaran yang dialokasikan kurang, kami akan kembali ajukan tambahan di anggaran perubahan,” tuturnya.
Dikatakannya, tahun ini BPBD Kabupaten Tabanan telah memetakan sembilan ancaman. Di antaranya ancaman tsunami, gempa hingga tanah longsor, kebakaran hingga cuaca ekstrem. Dari tahun ke tahun jumlah tersebut dan titiknya tetap sama atau tidak mengalami perubahan. “Potensi ancaman ini sudah dirumuskan dan dipetakan bahwa Tabanan memiliki potensi sembilan ancaman, termasuk potensi terjadi di mana,’’ pungkasnya.
Terkait antisipasi dampak bencana tersebut, sebelumnya di beberapa titik sudah dilakukan mitigasi bencana. Hanya, jumlahnya belum optimal menyasar sejumlah titik yang rawan bencana. *man