Tetap Utamakan Kualitas Produk

BISNIS kue yang biasanya memiliki banyak peminat, harus merasakan dampak pandemi Covid-19.

282
Ayu Vivin Sulistya Widani

BISNIS kue yang biasanya memiliki banyak peminat, harus merasakan dampak pandemi Covid-19. Berbagai upaya pun dilakukan agar mampu bertahan di tengah tekanan dan ketidakpastian ekonomi.

Owner Vivin Brownies Ayu Vivin Sulistya Widani mengatakan, Vivin Brownies berdiri sejak Januari 2014. Awal pandemi Covid-19, sekitar Maret 2020 lalu, pihaknya langsung merasakan dampaknya. Usahanya mengalami penurunan omzet cukup signifikan. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat menurun karena pendapatan masyarakat berkurang dan adanya sejumlah pembatasan aktivitas.

Tak hanya itu, penurunan omzet juga diakibatkan bertumbuhnya bisnis serupa di tengah pandemi. “Dengan kondisi sulit seperti ini, banyak karyawan hotel atau restoran yang dirumahkan atau di-PHK, sehingga mereka banyak waktu luang untuk membuka bisnis sejenis. Sehingga, persaingan bisnis kita semakin ketat dan untuk penjualan khasnya atau peluangnya lebih sedikit,” ujarnya.

Akibat berbagai faktor tersebut, pihaknya memutuskan gencar melakukan promosi. Promosi secara online khususnya melalui media sosial (medsos) menjadi andalan. “Kalau tidak begitu, bertahan saja mungkin tidak bisa. Setidaknya dengan cara ini biaya operasional tertutupi dan karyawan tetap bisa bekerja. Awalnya saya tidak terlalu aktif di sosmed, karena biasanya customer yang datang sendirinya. Namun, dengan batasan yang diberikan pemerintah dalam rangka mematuhi protokol kesehatan dan upaya mengurangi penyebaran virus, maka sosmed saya gencarkan untuk tempat promosi,” ujar Vivin.

Persaingan juga membuatnya terpacu untuk terus berinovasi. Pihaknya pun berupaya membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain. Namun yang paling penting, dia selalu mengutamakan kualitas produk.

“Saya selalu mengutamakan kualitas dari prodak, tidak pernah mengganti bahan dan saya kebetulan bermain di produk yang premium, seperti menggunakan butter import, cokelat yang berkualitas. Meskipun dari sebelum pandemi sampai sekarang harga bahan-bahannya bergejolak, saya tetap menahan diri untuk tidak menaikkan harga. Yang bisa saya bedakan adalah servisnya. Saya masih menservis dengan sistem free delivery untuk area Denpasar dan sekitarnya, dengan minimum order. Karena cara pelayanan orang beda-beda, jadi saya berusaha memberikan servis yang baik kepada customer,” imbuhnya.

Pandemi memberikan pelajaran untuk menampilkan yang terbaik. Pihaknya pun selalu berinovasi untuk mencari rasa berbeda. “Untuk rasa brownies, Saya buat brownies kopi. Untuk penggemar kopi, saya masukkan campuran bubuk kopi asli ke dalam adonan brownies. Terus ada juga dessert dingin, tiramisu dan cheese cake. Untuk minuman sehat saya juga buat fresh juice, bahannya dari buah-buahan dan sayur-sayuran segar,” katanya.

Di Vivin Brownies juga sangat ketat dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Sebelum memasuki outlet juga sudah disediakan tempat mencuci, di dalam outlet juga selalu tersedia hand sanitizer. Semua karyawan memakai masker dan selop tangan saat melayani konsumen.*suk