Denpasar (bisnisbali.com) – Pandemi Covid-19 yang membatasi gerak masyarakat membuat kunjungan atau aktivitas di mall menurun. Untuk meningkatkan transaksi di tengah menurunnya permintaan terhadap produk fashion yang menjadi andalan selama ini, berbagai alternatif dilakukan. Salah satunya dengan mengalihkan ke pasar online dan memaksimalkan penjualan makanan serta alat kesehatan.
Salah seorang Store Manager di salah satu mal di Bali, Ginoto Wirahadi Kusuma, mengakui selama pandemi Covid-19 kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan mengalami penurunan. “Bahkan, beberapa bulan di awal wabah Corona diumumkan, mall sempat tutup, sehingga aktivitas transaksi juga turun tajam,” jelasnya di Denpasar, Rabu (6/1) kemarin.
Setelah mulai beroperasi kembali pada Juli lalu, tingkat kunjungan masyarakat ataupun wisatawan ke mal belum kembali pulih. Bahkan, dalam sehari hanya beberapa orang yang berkunjung. Meskipun pengunjung sepi, pihaknya tetap melakukan beragam upaya untuk meningkatkan aktivitas transaksi di pusat perbelanjaan. Salah satunya dengan menggencarkan pemasaran online kepada masyarakat.
Selain itu, Ginoto melakukan pengalihan jenis produk yang dijualnya. “Jika sebelumnya produk fashion menjadi andalan kami, selama masa pandemi ini, produk kebutuhan pokok dan produk kesehatan menjadi fokus utama pemasaran kami,” paparnya.
Hal itu dilakukan dilakukannya karena selama pandemi Covid -19 mewabah, permintaan produk kesehatan dan produk makanan mengalami peningkatan yang signifikan. Selama pandemi Covid-19 mewabah, penjualan bahan makanan sehat dan alat kesehatan tercatat meningkat hingga 150 persen dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.
Sementara itu produk fashion justru mengalami penurunan yang signifikan. “Hal ini karena selama pandemi masyarakat cenderung memprioritaskan membeli produk makanan sehat dibandingkan produk fashion,” ungkap Ginoto. *wid