Kreativitas di Tengah Pandemi

PANDEMI Covid-19 sudah meluluhlantakkan perekonomian terutama di Bali. Sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda ekonomi pulih.

296
Ni Luh Putu Kamayani.

PANDEMI Covid-19 sudah meluluhlantakkan perekonomian terutama di Bali. Sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda ekonomi pulih. Para pelaku usaha pun hanya bisa bertahan, dengan mentaati aturan pemerintah terkait protokol kesehatan (prokes) guna mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Seperti yang diungkapkan owner Kamay Salon & Butik Ni Luh Putu Kamayani. Dia mengatakan, kondisi usaha salon dan butiknya terpuruk sejak Maret 2020  lalu. Seiring dengan kebijakan pemerintah yang juga memberlakukan aturan yang memperlihatkan adanya batasan-batasan bagi masyarakat umum untuk berkegiatan.

“Usaha salon ini saya rintis dari sejak 19 tahun yang lalu. Dari pertama saya buka salon ini karena dari hobi dan saya mengontrak tanah untuk usaha selama 5 tahun. Karena tamunya semakin hari semakin banyak dan bahkan membludak, akhirnya tempat usaha ini saya beli. Kamay salon juga sudah mempunyai banyak murid. Sekitar 200 orang sudah belajar di sini dan sudah banyak juga murid saya yang membuka usaha sendiri di samping banyak juga yang sudah berangkat kerja ke luar negeri seperti Turky,” ujarnya.

Namun akibat pandemi pendapatan usahanya berkurang drastis. Pihaknya terpaksa mengurangi karyawan. Semula ia memiliki 10 karyawan, tapi sekarang hanya tinggal 2 orang. “Prinsip saya biar salon buka dan tetap jalan saja dulu. Tapi saya tidak berdiam diri saja dengan keadaan seperti ini apalagi  malas-malasan. Saya beralih profesi lagi ke warung khas Buleleng biar sama-sama jalan. Dengan memanfaatkan teknologi saya juga mempromosikan usaha lewat medsos. Dengan adanya usaha dari warung khas Buleleng tidak begitu terasa dampaknya terhadap usaha salon, karena dari warung khas Buleleng bisa menutupi kekurangan yang ada di salon. Warung khas Buleleng menyediakan makanan yang sangat murah bisa terjangkau oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah,” katanya.

Kamay Salon & Butik juga serius menerapkan prokes yang ditunjukkan dengan menyediakan tempat cuci tangan sebelum memasuki salon, penyediaan hand sanitizer dan pengunjung wajib menggunakan masker. Penggunaan alat juga dijaga kebersihan dan dibersihkan setelah dipakai. Dengan begitu pelanggan tidak merasa waswas untuk memasuki salon karena prokesnya sudah terjamin.

“Kunci sukses adalah tetap semangat, jangan pernah mengeluh dan selalu mencari terobosan baru. Jangan hanya diam menerima keadaan. Makanya saya tidak pernah merasakan pandemi karena selalu ada pemasukan yang saya hasilkan dari usaha-usaha yang saya bikin baik itu salon, butik dan kuliner warung khas Buleleng,” ujarnya.

Saat ini Kamay Salon juga memberikan promo 20 hingga 30 persen untuk menggaet customer agar tertarik untuk datang. Bahkan di awal pandemi pernah sampai 40 persen. “Di mana-mana salon memang sama, tapi di Kamay Salon selalu menekankan kepada karyawan supaya memberikan kenyamanan dan servis yang baik kepada pelanggan sehingga pelanggan merasa betah dan nyaman untuk selalu datang ke Kamay Salon & Butik,” tandasnya. *suk