Denpasar (bisnisbali.com) –Pemerintah pusat pada tahun 2021 akan memprogramkan vaksinasi massal pandemi Covid-19 sebagai sinyal pemulihan ekonomi. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mesti menetapkan target optimis dalam pertumbuhan keuangan tahun 2021. Ketua DPD Perbarindo Bali Ketut Wiratjana mengungkapkan hal ini di Denpasar, Minggu (3/1).
Dikatakannya, tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali sempat sampai minus 12 persen. Pertumbuhan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sangat tipis. Ini terjadi karena masyarakat dan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terimbas pandemi Covid-19. Akibatnya, Non Performing Loan (NPL) BPR naik disebabkan menurunnya kemampuan debitur membayar angsuran kredit. “Kondisi ini sudah dipecahkan dengan penerapan POJK terkait relaksasi kredit terutama dalam bentuk restrukturisasi kredit,” ucapnya.
Wiratjana melihat kondisi 2021 akan lebih baik dibandingkan ekonomi 2020. Ini menjadi dasar pengurus BPR dalam menentukan target optimis keuangan 2021. Sebab, langkah pemerintah dalam penanganan pandemi Covid -19 akan meningkatkan ekonomi Indonesia tahun ini. Indonesia juga akan membuka perdagangan dengan Rusia, Cina, Vietnam dan lainnya. “Kegiatan perdagangan luar negeri akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk tumbuhnya ekonomi Bali,” jelasnya.
Direktur Utama BPR Indra Candra ini meyakinkan perdagangan ke Cina, Vietnam dan negara lainnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Ekonomi Indonesia optimis tumbuh pada 2021,” tegasnya seraya menyebut penerapan target pertumbuhan BPR optimis tidak muluk-muluk. Target keuangan BPR 2021 optimis tumbuh 3 – 5 persen.
Ketut Wirajana menambahkan, pemerintah yakin mampu menanggulangi pandemi Covid-19 tahun ini termasuk melalui program vaksinasi massal Covid-19. Jika pandemi Covid-19 mampu ditanggulangi, ekonomi Bali akan naik dan tumbuh. “Ekonomi Bali akan tumbuh positif pada 2021,” jelasnya. *kup