Denpasar (bisnisbali.com) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali berharap jumlah merchant yang menggunakan alat pembayaran digital QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Pulau Dewata pada 2021 ini meningkat dua kali lipat atau double dari pencapaian tahun 2020. Ini sekaligus salah satu upaya dukung pelaksanaan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025.
Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho di Renon, Minggu (3/1), mengatakan, penerapan transaksi nontunai di Bali menunjukkan peningkatan yang signifikan. Penggunaan QRIS di tengah pandemi Covid-19 ikut mengalami pertumbuhan. Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah merchant QRIS di Bali sejak pertama kali diluncurkan pada 2019 yang hanya berjumlah 25.493 merchant, kini naik 600 persen menjadi 171.994 merchant per 18 Desember 2020.
“Jumlah merchant QRIS di Bali pada 23 Desember bahkan sudah mencapai 173.401. Jumlah ini mengantarkan Bali masuk peringkat 8 besar nasional setelah sebelumnya awal tahun 2020 di peringkat 12 nasional,” katanya.
Berdasarkan pencapaian tersebut, KPw BI Bali berupaya pada 2021 ini jumlah merchant maupun pengguna QRIS di daerah ini bisa meningkat double dari 2020. Terlebih lagi bank BUMN sudah menyatukan mobil banking mereka dengan QRIS. Itu membuat penetrasi ke masyarakat lebih mudah.
“Selain ke merchant, kami juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan QRIS ke UMKM, koperasi dan yang sedang tahap didiskusikan ke TNI AL, BPN se-Bali, kejaksaan termasuk pengadilan di seluruh Bali,” ujarnya.
BI Bali juga mendorong 38 PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) untuk terus melakukan edukasi terutama yang ada mobile banking plus QRIS. “Kita akan lebih agresif ke semua perguruan tinggi di Bali untuk edukasi penggunaan transaksi digital QRIS sekaligus meningkatkan pertumbuhan transaksi nontunai,” paparnya.
Termasuk gencar melakukan sosialisasi dan edukasi implementasi QRIS di daerah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Bali dan PJSP. Implementasi QRIS ini tentunya sejalan dengan rangkaian road tatanan kehidupan era baru dan digitalisasi pariwisata/UMKM berbasis QRIS di sembilan kabupaten/kota di Bali. *dik