KEPALA Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengatakan kedatangan wisatawan ke Bali 65 persen di antaranya karena tertarik dengan budaya yang dimiliki pulau dewata. Untuk itu Pariwisata Bali akan tetap berbasis budaya yang ramah terhadap wisatawan dari berbagai negara.
“Pariwisata yang ramah sudah kita terapkan. Kita tidak memandang darimana asal wisatawan. Setiap hotel dan restoran memiliki fasilitas untuk beribadah, demikian juga dengan makanan yang disajikan,” ujarnya.
Disinggung soal kedatangan wisatawan Timur Tengah ke Bali, Astawa mengatakan kurang dari 5 persen dari total kunjungan wisatawan. Sementara di tengah pandemi Covid-19 ini ada peningkatan kunjungan khususnya untuk wisatawan domestik. Tercatat sejak Kamis (17/12) lalu kunjungan wisdom ke Bali telah mencapai 200.000 -250.000 wisatawan. “Puncaknya itu terjadi pada 24 Desember lalu. Kalau untuk baru nanti kami rasa tidak begitu banyak. Sekitar 8.000 wisatawan yang datang ke Bali,” terangnya.
Sebagai upaya menjaga pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19, Astawa mengajak semua pihak untuk taat melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Baik itu kepada wisatawan diharuskan bisa menjaga diri dan dari kalangan pelaku (pengelola) pariwisata untuk tetap melaksanakan prokes. “Ini sebagai upaya menjaga citra pariwisata Bali,” imbuhnya. *wid