Menyesuaikan Kebutuhan Pasar

INOVASI pebisnis tidak pudar walau dihantam pandemi Covid-19. Mereka berupaya menyediakan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

290
Gek Ayu Rusmini Lokika Wati

INOVASI pebisnis tidak pudar walau dihantam pandemi Covid-19. Mereka berupaya menyediakan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Seperti yang diungkapkan owner Herbali dan BaliWein, Gek Ayu Rusmini Lokika Wati, awal mula memulai bisnis karena keinginannya untuk memanfaatkan bahan baku dari petani lokal. Dengan mengolahnya dan dijadikan sebuah produk minuman fermentasi berupa wine. Kemudian, pandemi membuat idenya bergerak ke arah minuman sehat dengan tetap memanfaatkan hasil petani lokal.

“Minuman herbal yang saya kembangkan ini memiliki kandungan yang menyehatkan. Tentunya dibutuhkan saat pandemi seperti sekarang, untuk meningkatkan imun tubuh. Awalnya sempat putus asa, karena semua usaha mengalami kemunduran dari segi profit dan juga produksi. Namun, seperti kebanyakan pebisnis lainnya, optimismenya bangkit lagi dan peluang memang selalu ada,” ujar Lokika Wati.

Cara pembuatan minuman herbal dibagikan untuk seluruh masyarakat. Tidak ditutupi sama sekali, sehingga bagi yang ingin membuat di rumah sangat dipersilakan. Target bisnisnya adalah bagi orang yang tidak memiliki waktu untuk membuatnya. Jadi, minuman yang dibuat tidak murni hanya untuk bisnis melainkan memiliki tujuan mengajak masyarakat untuk hidup sehat.

Selain itu, kebutuhan akan hand sanitizer di tengah pandemi menjadi salah satu ide yang dikembanhkan secara serius. Standar dan izinnya diperjuangkan sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat.

“Sebagai perwakilan UMKM, Saya sangat tergugah untuk membangkitkan semangat masyarakat baik yang memiliki bisnis ataupun berniat memulai bisnis. Pemerintah sudah sangat baik menyiapkan fasilitas-fasilitas yang memudahkan UMKM untuk berkembang. Sekarang bergantung bagaimana masyarakat melihat peluang yang ada. Saya sangat siap memonitor ataupun membimbing terkait bisnis yang ingin dijalankan,” lanjutnya.

Di tengah gejolak pandemi, merupakan hal yang wajar banyak masyarakat yang patah semangat. Namun, pebisnis tidak boleh berlama-lama patah semangat. Semakin banyak ekonomi kreatif berkembang akan menumbuhkan peluang tergeraknya perputaran ekonomi dalam negeri, khususnya di Bali.

“Sebagai UMKM atau pelaku usaha atau mau mencoba suatu usaha harus fokus, konsisten, komitmen dan percaya. Arah dan tujuannya jelas, perlu diurus seluruh legalitas dan izin edarnya. Hal tersebut yang membuat pengembangan bisnis terlihat. Semangat untuk seluruh UMKM, jangan sampai pandemi membuat kita terpuruk terlalu lama. Untuk pemerintah jangan bosan membina kami para UMKM, dukung dan libatkan organisasi organisasi yang memiliki tujuan sama, yakni meningkatkan perekonomian Bali,” tutupnya.*git